Hamas menembakkan roket dari Gaza ke Israel, dan sirene berbunyi di Tel Aviv dan Yerusalem

Pagi ini, Hamas menembakkan rentetan roket dari Jalur Gaza ke sasaran di Israel. Tentara mengatakan sirene berbunyi di beberapa kota di negara itu. Peluncuran roket juga terdengar di Tel Aviv dan Yerusalem, dan ada laporan adanya ledakan. Seorang pemimpin Hamas mengatakan bahwa ada operasi militer baru terhadap Israel.

Seorang wanita tewas dan seorang pria terluka akibat pecahan peluru di Israel selatan.

Hamas mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Komandan cabang militer berbicara tentang operasi militer baru dengan menyebutkan namanya Operasi penyerbuan Al-Aqsa. Muhammad Deif mengatakan 5.000 rudal telah ditembakkan ke Israel sejak pagi ini.

Al-Dhaif mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Kami telah memutuskan untuk mengatakan: cukup sudah.” Israel menanggapinya dengan mengatakan siap melakukan serangan balik. Tentara kini dilaporkan telah memulai operasi di Jalur Gaza.

Tim kamera dari kantor berita Reuters dan APTN menangkap rudal yang diluncurkan:

Penduduk Israel di dekat perbatasan Gaza telah diminta untuk tinggal di rumah mereka karena militan Palestina mungkin telah melintasi perbatasan. Tidak ada rincian yang terungkap tentang ancaman tersebut.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa ia akan mengadakan konsultasi keamanan hari ini dengan perwakilan Kementerian Pertahanan dan Angkatan Darat. Israel saat ini sedang merayakan hari raya Yahudi “Simchat Torah” (Kegembiraan Taurat), yang merayakan penyitaan Taurat oleh orang-orang Yahudi.

Peluncuran roket tersebut terjadi setelah berminggu-minggu meningkatnya ketegangan di sepanjang perbatasan Israel dengan Gaza, dan pertempuran sengit di Tepi Barat yang diduduki Israel. Hampir 200 warga Palestina telah tewas dalam serangan militer Israel sejak awal tahun ini.

Israel mengatakan penggerebekan tersebut menyasar para aktivis, namun pengunjuk rasa yang melemparkan batu dan orang-orang yang tidak terlibat dalam kekerasan juga telah terbunuh. Serangan Palestina terhadap sasaran Israel menyebabkan kematian lebih dari tiga puluh orang.