BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Harga Daya |  Indonesia yang kaya sumber daya sekarang memilikinya

Harga Daya | Indonesia yang kaya sumber daya sekarang memilikinya

Di era kenaikan suku bunga dan inflasi yang tinggi saat ini, penting untuk mengumpulkan sebanyak mungkin investasi Anda di perusahaan dan negara dengan ‘kekuatan harga’.

Perusahaan dengan otoritas harga memiliki pilihan untuk mengatasi kenaikan harga produk akhir mereka. Portofolio Ekuitas Robeco Emerging Markets kekurangan pasokan dan diisi dengan baik oleh perusahaan-perusahaan dari negara-negara kelas atas. Negara seperti Indonesia adalah contoh negara yang saat ini sedang menikmati buntut.

Mata uang dan pasar saham jatuh

Pada paruh kedua tahun 2013, Indonesia tidak tahan dengan kekerasan Federal Reserve AS, yang secara tak terduga menaikkan suku bunga tajam. Negara itu mengalami defisit perdagangan dan anggaran, dan defisit itu hanya dapat diisi dengan menaikkan suku bunganya sendiri dan membiarkan mata uangnya melemah. Hal ini mendorong peningkatan impor dan ekspor. Ini menambah penurunan lebih lanjut dalam mata uang dan pasar saham harus menunjukkan musim semi yang besar, terutama di euro.

Saat ini, Indonesia mengalami surplus perdagangan dan baru-baru ini harus membatasi ekspor minyak sawit untuk memenuhi permintaan domestik. Negara ini kaya akan batubara, minyak dan nikel. Ini bukan hal baru, dan stok itu ada di tahun 2013, tetapi kebijakan pemerintah sekarang lebih fokus pada penambahan nilai pada rantai berbagai komoditas.

Jadi, alih-alih mengekspor mineral ke luar negeri, proseslah terlebih dahulu dan kemudian jual ke konsumen akhir dengan harga yang menarik. Hasilnya, Indonesia mampu mengatasi inflasi dan kenaikan suku bunga kali ini. Mata uangnya kuat terhadap euro dan, tidak seperti tahun 2013, rupee sekarang terbukti tangguh.

perusahaan indonesia

Mata uang yang stabil baik untuk pertumbuhan sektor domestik dengan pertumbuhan kredit dan ritel yang kuat. Oleh karena itu, penting untuk memiliki posisi portofolio yang kuat di perusahaan yang berasal dari Indonesia. Tidak harus pemasok bahan mentah saja, misalnya lembaga keuangan.