Minyak dan lemak goreng juga meningkat pesat. Sumbernya ada di ribuan produk seperti coklat, margarin dan mie instan. Kenaikan harga berkontribusi pada sekeranjang bahan makanan, yang dengan cepat menjadi lebih mahal.
Harga minyak sawit naik dua kali lipat sejak pertengahan Juni tahun lalu, sementara harga minyak kedelai naik sekitar 50 persen. Menurut angka dari UkrAgroConsult, minyak bunga matahari dari Ukraina juga sekitar 50 persen lebih mahal. Data terakhir yang dirilis oleh perusahaan adalah tanggal 24 Februari, hari invasi Rusia.
Perang di Ukraina dan sanksi yang dijatuhkan oleh Eropa dan Amerika Serikat terhadap Rusia antara lain membuat makanan menjadi lebih mahal. Selain minyak goreng, juga berlaku untuk biji-bijian dan produk pertanian lainnya.
Rantai pasokan Ukraina telah terputus
Hal ini disebabkan penutupan pelabuhan Ukraina dan pemutusan rantai pasokan. Juga, pembeli mungkin atau mungkin tidak mampu membayar asuransi dan biaya pengiriman yang meningkat pesat untuk melindungi muatan dari daerah tersebut.
Ukraina dan Rusia bukan hanya pemasok utama gandum, jagung, dan jelai, tetapi juga menyumbang lebih dari 75 persen ekspor minyak bunga matahari dunia, salah satu dari empat minyak goreng utama dunia. Resesi ekspor hanya akan menambah masalah di pasar yang sudah ketat.
Biji minyak dan pemasok minyak goreng lainnya juga menghadapi masalah tambahan. Misalnya, kekeringan tahun lalu mengurangi panen kanola di Kanada dan kedelai di Brasil dan Argentina. Malaysia telah berjuang dengan kekurangan tenaga kerja perkebunan dan Indonesia telah membatasi ekspor minyak sawit untuk melindungi pasokan domestiknya.
Pemilik snack bar terkena tagihan listrik yang tinggi
Tingginya harga minyak goreng akan menimpa para pemilik snack bar, pengguna lemak goreng dan minyak nabati lainnya seperti minyak bunga matahari. Mereka sudah harus berjuang dengan tagihan gas dan listrik.
Pemilik sebuah restoran di Sprang-Capelle di Brabant membayar 1.200 euro untuk tagihan gas dan listriknya pada bulan September, yang sekarang jumlahnya tiga kali lipat. Dia berkata di De VolkskrantF Asosiasi Penggorengan Profesional (ProFri) pada Kamis memperingatkan tentang tarif energi pengusaha yang tidak terjangkau.
Mengurangi gas bukanlah pilihan karena Anda tidak bisa lagi menggoreng kentang goreng, kata Franz de Roiz, direktur asosiasi perdagangan, di surat kabar. Sementara itu, pelanggan juga memiliki akses yang lebih sedikit ke kentang goreng karena harganya juga lebih murah. Menurut De Roiz, pengusaha perlu menaikkan harga minimal 20 persen.
Baca lebih lanjut tentang inflasi:
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit