Musim panas lalu, Mees Hilgers memperpanjang kontraknya dengan FC Twente hingga pertengahan 2026. Bek tengah, yang menghabiskan hampir seluruh karir mudanya, antara lain tertarik pada Feyenoord, tetapi akhirnya memilih Tukkes. Ibu Hilkers berasal dari Indonesia, itulah sebabnya dia bisa bermain untuk negara Asia. Dia belum memilih, tapi dia sangat menyukai negara terakhir.
Keluarga sangat penting bagi bek tengah. Ayahnya orang Belanda, meskipun keluarganya sebagian besar tinggal di Indonesia. “Ayah saya selalu bekerja dan ibu saya selalu di rumah. Makanya kami hanya makan makanan Indonesia. Apalagi bahasa Indonesia atau Malaysia digunakan saat perayaan keluarga. Sayangnya saya tidak belajar bahasa itu saat itu, tapi saya ingin. Belajarlah sekarang,” katanya. Sepak Bola Kehidupan.
Hilgers tidak terlalu menyukai makanan Belanda. “Aku kurang suka. Beri aku soto, yaitu sup ayam khas Indonesia dengan nasi dan aneka sayuran. Untung saja sebagai pesepakbola aku bisa memakannya.” Dia juga mengagumkan bagi masyarakat negara kepulauan itu. “Orang Indo sangat antusias. Saat saya atau FC Twente memposting foto, Anda selalu melihat banyak orang dari Indonesia bereaksi.”
Dia ingin pergi ke pedesaan. “Saya ingin ke Indonesia segera setelah mendapat liburan. Karena sepak bola Eropa dan babak play-off, liburan sejauh ini sangat terbatas. Saya rasa saya punya peluang bagus untuk diakui. Orang Indonesia sepertinya sangat mirip. Saya Saya pikir saya bisa berbaur dengan orang banyak dan rasanya seperti rumah sakit jiwa ketika saya keluar. Semoga saja hal itu tidak berubah,” pungkas Hilkers.
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit