Pembuat suku cadang mobil India Samvardhana Motherson International (SMIL) mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya akan mengakuisisi saham mayoritas dalam bisnis kendaraan roda empat pembuat suku cadang Jepang Yachiyo Industry dari Honda Motor Co untuk memperluas jangkauan produknya.
Kesepakatan itu bernilai 22,9 miliar yen ($158,54 juta) untuk 100% saham di Yachiyo, menurut SMIL.
Honda saat ini memegang 50,4% saham di Yachiyo. Sebagai bagian dari kesepakatan, Honda pertama-tama akan membeli seluruh saham publik di Yachiyo dengan tawaran akuisisi dan mempertahankan bisnis roda dua Yachiyo.
SMIL akan mengakuisisi 81% saham bisnis penggerak empat roda milik Yachiyo, sedangkan Honda akan mengakuisisi 19% saham.
Yachiyo memproduksi suku cadang mobil seperti sunroof, tangki bahan bakar, dan produk resin.
Perusahaan yang berbasis di Bengaluru mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa akuisisi tersebut akan memungkinkan SMIL untuk mengakses kemampuan penelitian dan pengembangan dan memungkinkan perusahaan memasuki pasar sunroof global dan mengejar kemitraan lain dengan Honda.
“Kedekatan pabrik Honda Motor di seluruh dunia memberikan kesempatan untuk memperkenalkan produk Motherson Honda Motor yang sudah ada di seluruh dunia,” tambah SMIL.
SMIL mengatakan perusahaan penggerak empat roda Yachiyo memiliki sekitar 3.200 karyawan di pusat manufaktur dan penelitian dan pengembangan di delapan negara, termasuk Amerika Serikat, Brasil, Meksiko, China, Jepang, Thailand, india, dan India.
Bisnis Yachiyo memiliki nilai buku 59,2 miliar yen pada 31 Maret, dan melaporkan pendapatan sekitar 116 miliar yen dan EBITDA 13 miliar yen, menurut pernyataan SMIL.
SMIL mengatakan pengambilalihan itu harus disetujui oleh otoritas di China, Brasil, dan AS, serta Reserve Bank of India.
($1 = 144,4400 yen)
“Spesialis budaya pop. Ahli makanan yang setia. Praktisi musik yang ramah. Penggemar twitter yang bangga. Penggila media sosial. Kutu buku bepergian.”
More Stories
Visi Asia 2021 – Masa Depan dan Negara Berkembang
Ketenangan yang aneh menyelimuti penangkapan mantan penduduk Delft di Indonesia – seorang jurnalis kriminal
Avans+ ingin memulihkan jutaan dolar akibat kegagalan pelatihan dengan pelajar Indonesia