Kementerian Pertahanan Indonesia mengatakan pada hari Rabu bahwa Indonesia telah menandatangani perjanjian untuk membeli 24 helikopter angkut dari pembuat senjata AS Lockheed Martin untuk memperkuat armada udara militernya.
Pembelian tersebut dilakukan setelah Kementerian Pertahanan Indonesia dan pembuat pesawat AS Boeing menandatangani perjanjian pada hari Senin untuk penjualan 24 jet tempur F-15EX.
Kesepakatan terbaru, yang ditandatangani oleh perusahaan milik negara Dirgantara Indonesia dan Lockheed Martin, mencakup helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk GFA, yang menurut perusahaan sering digunakan untuk “pengiriman dan transportasi pasukan.”
Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan Indonesia, mengatakan pembelian tersebut “dapat meningkatkan kekuatan militer Indonesia”.
Kementerian Pertahanan tidak memberikan nilai apa pun pada kesepakatan tersebut.
Indonesia telah meningkatkan belanja pertahanannya dalam beberapa tahun terakhir untuk merombak armadanya, yang mencakup F-16 buatan AS serta jet tempur Sukhoi Su-27 dan Su-30 Rusia.
Awal bulan ini, mereka menyatakan telah membeli 12 drone baru dari maskapai penerbangan Turki seharga $300 juta, pembelian terbaru dari serangkaian pembelian yang bertujuan untuk memodernisasi peralatan militer negara yang sudah tua, yang dilakukan di tengah meningkatnya persaingan antara Amerika Serikat dan Tiongkok di wilayah selatan. . Laut Cina.
Negara ini juga membeli 12 jet tempur Mirage 2000-5 bekas tahun ini dalam kesepakatan senilai $800 juta yang menuai kritik karena pesawat tersebut dianggap terlalu tua.
Tahun lalu, Jakarta membeli 42 jet tempur Dassault Rafale seharga $8,1 miliar. (Laporan oleh Ananda Teresia; Ditulis oleh Bernadette Christina; Disunting oleh Stanley Widianto dan Kim Coghill)
“Spesialis budaya pop. Ahli makanan yang setia. Praktisi musik yang ramah. Penggemar twitter yang bangga. Penggila media sosial. Kutu buku bepergian.”
More Stories
Visi Asia 2021 – Masa Depan dan Negara Berkembang
Ketenangan yang aneh menyelimuti penangkapan mantan penduduk Delft di Indonesia – seorang jurnalis kriminal
Avans+ ingin memulihkan jutaan dolar akibat kegagalan pelatihan dengan pelajar Indonesia