Indonesia telah memeriksa semua stadion sepak bola setelah bencana

Widodo berada di Malang untuk mendukung kerabat para korban dan berbicara dengan mereka yang terluka di rumah sakit. Dia juga mengunjungi stadion, di mana kepanikan meletus pada hari Sabtu ketika polisi menembakkan gas air mata. Di antara yang tewas adalah puluhan anak-anak. Presiden mengatakan tampaknya pintu tertutup dan tangga curam menjadi masalah utama.

“Saya ingin sampai ke akar masalah yang menyebabkan tragedi ini sehingga kita bisa menemukan solusi terbaik,” kata Widodo. Dia sudah berkonsultasi dengan presiden badan sepak bola internasional FIFA untuk meningkatkan “manajemen sepak bola” di Indonesia.

Kunjungan pemimpin Indonesia ke Malang dibayangi oleh kemarahan yang meningkat atas tindakan keras polisi di stadion. Petugas turun tangan saat suporter Arima mencoba mendekati para pemain setelah mereka dikalahkan rival abadinya, Persibaya Surabaya.

Polisi menggambarkan insiden itu sebagai kerusuhan dan mengatakan dua petugas tewas. Para penyintas menuduh polisi bereaksi berlebihan. Menurut saksi mata dan rekaman video, petugas menendang dan memukul penggemar dengan tongkat. Suporter digiring ke tribun. Banyak yang terlindas atau mati lemas setelah gas air mata ditembakkan. Menurut seorang saksi mata, stadion itu tampak seperti kuburan massal.

Menanggapi tragedi itu, Presiden Widodo telah memerintahkan semua pertandingan untuk ditangguhkan dan penyelidikan atas apa yang terjadi. Dia juga berjanji akan memberikan kompensasi kepada para korban.