JAKARTA (AP) — Pemungutan suara terbuka untuk pemilihan presiden Indonesia. Masyarakat memilih penerus Joko Widodo atau yang dikenal dengan nama Jokowi. Ia telah menjalani masa jabatan maksimal dan tidak diperbolehkan lagi mencalonkan diri, namun ia tetap berperan penting dalam pemilihan presiden. Dia tidak mendukung calon dari partainya sendiri, namun tampaknya mendukung Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.
Prabowo memimpin dengan selisih yang wajar atas dua kandidat lainnya: Kanchar Pranovo dan Anees Basvedan dari partai Jokowi. Namun, karena sistem pemilu yang berlaku di Indonesia, belum ada kepastian bahwa Prabowo akan menang. Jika dia tidak memperoleh separuh suara pada hari Rabu, putaran kedua harus diadakan pada bulan Juni.
Menteri Pertahanan berusia 72 tahun ini telah lama menjadi saingan politik Jokowi, namun kini tampaknya mendapat dukungan diam-diam darinya. Putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming, bahkan mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden Raka Prabowo. Untuk memungkinkan hal ini, undang-undang tersebut harus diubah. Gibran, 34, belum genap berusia 40 tahun untuk ikut pemilu. Pengecualian itu disetujui pengadilan yang dipimpin kakak ipar Jokowi.
Prabowo bukannya tanpa kontroversi. Dia adalah mantan jenderal yang bertugas pada masa rezim Succordo. Dia dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia, diberhentikan dari militer, dan dilarang memasuki Amerika Serikat untuk waktu yang lama. Para aktivis telah menentang penunjukan Prabowo sebagai menteri pertahanan pada tahun 2019 setelah berkompromi dengan Jokowi.
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit