Di belahan dunia lain, sebuah turnamen bergengsi yang menampilkan talenta sepak bola terbaik dunia sedang dimainkan: Piala Dunia U-17. Pada edisi terakhir, empat tahun lalu, tim Belanda berpartisipasi dan mencapai semifinal setelah melalui pertandingan yang hebat. Sontje Hansen menjadi pencetak gol terbanyak dan karenanya menjadi bintang mutlak. Namun kali ini tidak ada tim Belanda. Masih ada beberapa pengaruh Belanda dalam kompetisi di Indonesia.
Bakat Maroko lolos ke turnamen tersebut. Pada hari Jumat, Maroko U-17 memainkan pertandingan pembuka mereka melawan Panama di U-17, yang langsung membuahkan hasil kemenangan. Maroko menang 2-0 dan melakukannya dengan pemain Eredivisie di lineup awal. Gelandang FC Voluntum Imran Najih melakukan debutnya di Surabaya. Itu adalah debut instan bagi Amsterdammer yang berusia tujuh belas tahun. Nazih sebelumnya bermain untuk tim U-17 Belanda dan telah mencatatkan empat penampilan di Eredivisie untuk FC Volendam.
Maroko menggantikan Yasser El Aysati dan Zakaria Oussane di bangku cadangan. Duo ini akan bermain bersama di Ajax U-18 musim ini. Ouazane masuk sebagai pemain pengganti melawan Panama dan membuat penampilan internasional remaja kelimanya untuk Maroko. El Isati baru pertama kali mendapat panggilan dan masih berharap bisa debut.
Yiandro Raap yang berusia tujuh belas tahun dari PSV U-18 tidak kekurangan kewarganegaraan. Bek tengah ini adalah putra dari ayah yang berasal dari Curacao dan ibu dari Venezuela, namun ia lahir di Belanda. Rob sudah bermain untuk Belanda U-17, tapi sekarang memilih Venezuela. Ia juga merupakan anggota skuad U-21 untuk negara Amerika Selatan tersebut. Kini ia memainkan pertandingan Piala Dunia pertamanya untuk tim U-17 Venezuela melawan rekan-rekannya dari Selandia Baru pada hari Minggu. Dia sudah bermain untuk PSV di Liga Champions.
Pemain andalan Ajax, Tommy Shedford, tidak terlalu sibuk pada Sabtu pagi. Pada pertandingan grup pertama, tim Inggris U-17 bertandang ke Sedford dan meraih kemenangan 10-0 atas rekan-rekan mereka dari Kaledonia Baru. Tommy Shedford bermain bersama kakak laki-lakinya Charlie Shedford dalam pelatihan Ajax dan saudara-saudaranya dikenal sebagai penjaga gawang yang berbakat. Charlie kini menjadi penjaga gawang Young Ajax, sementara Tommy membela gawang Ajax U-18. Sedford bersaudara lahir di Harlem, tetapi memilih karir internasional Inggris.
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit