Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan pemerintahnya akan memenuhi janji NATO untuk membelanjakan 2 persen PDB untuk pertahanan. Pernyataan ini muncul setelah Donald Trump mengkritik sekutu NATO yang tidak melakukan hal tersebut.
Scholz mengunjungi lokasi pabrik amunisi Rheinmetall baru di Lower Saxony pada hari Senin. Menurut penasihatnya, perusahaan pertahanan dapat mengandalkan pemerintahnya untuk meningkatkan belanja militer. Bagian Jerman adalah 1,57 persen berdasarkan pedoman NATO, masih lebih kecil dibandingkan Belanda, yang juga tidak mematuhinya.
Situasi ini menimbulkan kritik keras dari Trump akhir pekan lalu. Dalam pidato kampanyenya, mantan presiden AS tersebut mengindikasikan bahwa Amerika Serikat tidak akan melindungi rekan-rekannya di NATO yang tidak memiliki cukup dana untuk pertahanan melawan invasi Rusia. Trump telah dikritik di dalam dan luar negeri. Saat masih menjadi presiden, dia secara terbuka mengkritik negara-negara yang tidak mencapai angka 2%.
Perlunya produksi senjata secara massal adalah “kenyataan yang sulit”
Schulz juga mengatakan bahwa Jerman dan industri pertahanan Eropa perlu segera beralih ke produksi senjata secara massal, karena perang di Ukraina menunjukkan bagaimana produsen Eropa kesulitan memenuhi permintaan amunisi. Rektor berkata: “Kenyataannya adalah kita tidak hidup di masa damai, tapi di masa perang.”
Pabrik baru Rheinmetall di Lower Saxony akan siap tahun depan. Perusahaan ini bertujuan untuk mencapai kapasitas produksi 50.000 peluru artileri setiap tahunnya. Produksinya diperkirakan akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2026, dan nantinya akan ditingkatkan lagi menjadi 200.000 unit per tahun. Pabrik tersebut mencakup investasi sebesar 300 juta euro.
Om een vraag te kunnen stellen dien je in te loggen. Log in of maak binnen 1 minuut jouw gratis account aan.
-
Ook EU-buitenlandchef verwerpt opmerkingen Trump: ‘NAVO is geen menukaart’
-
NAVO waarschuwt voor veiligheid van bondgenootschap na uitlatingen Trump
More Stories
Foto yang digunakan influencer Belanda untuk menyebarkan propaganda pro-Trump
Ukraina mungkin mengerahkan pesawat F-16 Belanda di Rusia
Anak-anak Jerman meninggal setelah sebuah lubang runtuh di bukit pasir di Denmark