Boeing dilaporkan menawarkan kompensasi kepada kerabat penumpang yang tewas dalam kecelakaan Ethiopian Airlines 737 Max. The Seattle Times.
Tak satu pun dari 157 orang yang melakukan perjalanan dalam kecelakaan pesawat selamat. Kecelakaan itu terjadi di Ethiopia pada 2018 setelah 737 MAX jatuh di Indonesia. Sebagian besar kasus sekarang diselesaikan. Boeing juga mengakui tanggung jawab atas jatuhnya 737 MAX van Ethiopian. Belum diketahui berapa besaran ganti rugi yang akan diberikan. Ini akan diputuskan pada waktunya oleh pengadilan AS. Saat ini, kedua kecelakaan itu merugikan produsen pesawat AS 17,5 miliar.
Perjanjian
Dua keluarga kerabat dari penerbangan Ethiopian Airlines belum menandatangani perjanjian kompensasi. Mereka menuntut lebih banyak tanggung jawab dari Boeing dan para eksekutifnya. Namun, belum bisa dipastikan apakah mereka bisa secara hukum menggugat pabrikan pesawat AS tersebut.
Dalam kesepakatan itu, seorang reporter melihat The Seattle TimesBoeing mengatakan pihaknya “bertanggung jawab atas kerusakan akhir yang disebabkan oleh kecelakaan ED302”. Selain itu, keluarga yang tinggal terutama di Etiopia dan Kenya dapat menuntut ganti rugi di Illinois (AS). Namun, ganti rugi tidak termasuk.
Jika demikian, kompensasi finansial akan lebih tinggi. Juga harus ada proses penyelidikan hukum yang memerlukan dokumen internal Boeing dan bukti eksekutif untuk menyelidiki tanggung jawab perusahaan.
Boeing 737 Max jatuh
Pada 10 Maret 2019, Ethiopian Airlines 737 Max8 jatuh enam menit kemudian. Keberangkatan Dibawah. Semua warga tewas. Enam bulan lalu, pada 29 Oktober 2018, pesawat Lion Air serupa jatuh tak lama setelah lepas landas. Mesin itu jatuh ke Laut Jawa, tidak meninggalkan seorang pun yang hidup. Kecelakaan pesawat baru adalah hal yang luar biasa. Apa yang terjadi dua kali dalam enam bulan mengkhawatirkan. Jadi diputuskan untuk mendaratkan 737 MAX. Hampir dua tahun kemudian, Boeing kembali terbang.
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit