BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Kisah sukses dalam kewirausahaan · Pemikiran dan karya Babson

Kisah sukses dalam kewirausahaan · Pemikiran dan karya Babson

Golf mini, olahraga yang penuh nostalgia dan ramah keluarga di Amerika, telah menemukan penggemar baru di Jakarta, Indonesia, berkat dua lulusan Babson University yang menciptakan versi permainan 18-par yang terbaru dan ramah media sosial. ditelepon Golf dan Museum Hollywood.

Co-founder Andre Husada MSEL’20, Rexanders Gautama MSEL’20, dan Stella Susanto membuka lokasi kedua hanya delapan bulan setelah pembukaan HOLEO karena lokasi pertama sangat populer.

“Pertumbuhan HOLEO yang pesat dapat dikaitkan dengan komitmen kami untuk memberikan pengalaman yang unik dan berkesan,” kata Hosada. Ruang dua tingkat ini menawarkan lapangan 18 lubang yang dirancang sepanjang empat musim. Lima lubang pertama terjadi pada musim semi, kemudian pemain maju melewati musim panas, musim gugur, dan musim dingin.

Situs ini juga menawarkan lantai dua yang diisi dengan background Instagram berdasarkan manisan, seperti ruangan pisang kuning dengan puluhan replika buah kuning yang digantung di langit-langit.

“Kami memiliki lapangan golf musim dingin di negara yang tidak pernah turun salju, dan ruangan yang penuh dengan 100 donat tempat orang dapat mengambil foto selfie yang menyenangkan,” kata Hosada.

Rekomendasi dari mulut ke mulut, liputan pers, dan kunjungan selebriti dan influencer Indonesia juga membantu meningkatkan pertumbuhan, kata Hosada.

Mengapa golf mini?

Ruangan bertema dan museum untuk berfoto selfie semakin populer selama beberapa tahun, namun bagaimana para pendiri HOLEO memutuskan untuk memperkenalkan mini-golf?

Pendiri HOLEO Golf & Museum Andre Hosada MSEL’20 dan Rexanders Gautama MSEL’20 duduk di ruang kue museum.

Hosada mengatakan bahwa permainan ini, seperti halnya usaha bisnis terbaik, menjawab banyak kebutuhan mendesak di ibu kota Indonesia.

“Kami melakukan riset pasar mendalam yang mengungkap dua masalah besar dalam industri hiburan Jakarta,” kata Hosada.

“Pertama, banyak pemilik properti yang kesulitan dengan ruang yang kurang dimanfaatkan dan tetap kosong dalam jangka waktu lama, sehingga mengakibatkan kurangnya laba atas investasi. Kedua, konsumen mencari pilihan hiburan modern dan inovatif yang tidak ada di pasar yang didominasi oleh pilihan hiburan yang ketinggalan jaman. “Dia punya waktu.

READ  Pixar's Turning Red akan hadir langsung di Disney Plus, dan filmnya dapat ditonton pada tanggal ini

Setelah perubahan obyektif dilakukan, mini golf mendapatkan popularitas di Jakarta dengan alasan yang sama dengan mengapa permainan ini menjadi populer di seluruh dunia, kata Hosada:

  • Terjangkau: Tidak seperti golf tradisional, golf mini lebih ramah anggaran, sehingga dapat diakses oleh banyak individu dan keluarga.
  • Dapat diakses: Lapangan golf mini berlokasi strategis di dalam kota, memungkinkan akses mudah bagi penduduk dan wisatawan.
  • Ada variasi: HOLEO telah menciptakan beragam tema, memastikan selalu ada sesuatu untuk semua orang.
  • RAMAH KELUARGA: Golf mini adalah aktivitas yang dapat dinikmati oleh semua usia, meningkatkan ikatan keluarga dan interaksi sosial.

Babson Lahir

Pisang plastik yang digantung di tengah ruangan dicat warna kuning pisang cerah.
Pisang plastik yang digantung di ruangan kuning cerah membentuk “ruang kuning” yang siap untuk selfie.

Ide lapangan golf mulai terbentuk pada masa pemerintahan Hosada dan Gautama Proyek Kewirausahaan Terkemuka (LEAP) Semester tersebut diambil saat mereka berdua sedang mengejar gelar Master of Science in Business Leadership (MSEL).

Para pendiri HOLEO awalnya mengeksplorasi konsep-konsep yang berbeda, dan Museum Kopi muncul sebagai konsep terakhir. Mereka tidak tahu bahwa konsep ini akan meletakkan dasar bagi HOLEO. Dua tahun kemudian, visi tersebut menjadi kenyataan.

“Salah satu pelajaran terpenting yang saya pelajari di Babson yang berperan penting dalam perjalanan saya membuka HOLEO adalah pentingnya fokus pada masalah dan bukan hanya solusinya,” kata Hosada.

“Babson menekankan bahwa kita harus memulai dengan pemahaman mendalam tentang permasalahan dan tantangan yang dihadapi audiens target kita. Pendekatan ini secara langsung memengaruhi keputusan kami untuk membuka HOLEO.

Diterbitkan dalam berita dan iklan

Berita dan pengumuman lainnya »

READ  Kemendikbudristek Dorong Industri Film Berbasis Kebudayaan Lokal: Itu Adalah Ruh Indonesia