Dua operator utama di Jalur Gaza, Paltel dan Jawwal, belum bisa memperkirakan kapan mereka bisa memulihkan komunikasi. Mereka menunjuk pada “agresi Israel” sebagai alasan penarikan diri.
Satu-satunya cara untuk berkomunikasi dengan dunia luar dari Gaza saat ini adalah melalui telepon satelit. Siapa pun yang memiliki kartu SIM Israel akan mendapat penerimaan di beberapa tempat di Jalur Gaza.
Dalam pidatonya, Netanyahu mengindikasikan kemungkinan mengadakan negosiasi baru mengenai para sandera. Perdana Menteri mengatakan bahwa dia memberikan instruksi baru kepada tim perunding.
Netanyahu menekankan bahwa ada “tanggapan terhadap tekanan yang diberikan.” Ia merujuk pada serangan yang dilakukan tentara Israel di Gaza.
Menurut Netanyahu, serangan-serangan inilah yang menjadi alasan di balik tercapainya kesepakatan penyanderaan tadi. “Tanpa tekanan ini, kita tidak punya apa-apa,” kata Perdana Menteri.
Kepala intelijen Israel bertemu dengan Perdana Menteri Qatar sehari sebelumnya. Keduanya mungkin telah membahas gencatan senjata baru, yang mana akan dilakukan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas.
Netanyahu tidak mengonfirmasi bahwa pernyataannya tentang “tim perunding” mengacu pada pertemuan itu.
Tiga sandera Israel yang ditembak mati oleh tentara Israel di Gaza pada hari Jumat membawa tongkat dan potongan kain putih. Dengan menembak para sandera, tentara Israel melanggar aturan keterlibatannya sendiri.
Seorang juru bicara militer sebelumnya melaporkan bahwa para sandera “secara keliru dianggap sebagai ancaman.” Seorang tentara melihat para sandera berjalan beberapa puluh meter jauhnya dan dilaporkan merasa terancam. Kemudian api dibuka.
More Stories
Foto yang digunakan influencer Belanda untuk menyebarkan propaganda pro-Trump
Ukraina mungkin mengerahkan pesawat F-16 Belanda di Rusia
Anak-anak Jerman meninggal setelah sebuah lubang runtuh di bukit pasir di Denmark