Perusahaan riset bertanya kepada konsumen tentang mereka di 18 negara berbeda Pilihan makananDi 16 negara, konsumen menunjukkan bahwa mereka lebih memilih makanan dari negara mereka sendiri daripada mengimpornya. Di Italia, hampir tiga perempat (74%) dari mereka yang disurvei mengatakan mereka ingin membeli makanan dari wilayah tersebut. Ini lebih tinggi dari rata-rata 60% konsumen. Di antara negara-negara tersebut, hanya Singapura dan Hong Kong yang menunjukkan bahwa mereka tidak menghargai makanan lokal lebih dari sumber daya impor. Hal ini tidak mengherankan, karena kedua negara yang lebih kecil ini sangat bergantung pada impor.
Krisis Iklim Hubungan
Studi ini juga melihat hubungan antara perubahan iklim dan preferensi untuk makanan yang ditanam secara lokal. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen yang peduli terhadap perubahan iklim memiliki preferensi yang lebih besar terhadap produk lokal. Rata-rata, preferensi untuk produk nasional di antara konsumen yang sadar iklim adalah 10% lebih tinggi.
Khusus di Indonesia, perbedaan antara mereka yang tidak peduli dengan cuaca dan mereka yang disurvei adalah 23%. Di Eropa, konsumen yang sadar iklim lebih cenderung membeli di dalam negeri di Prancis (19%) dan Jerman (18%). Amerika Serikat sedang mogok, di mana kebalikannya diketahui: konsumen yang tidak peduli dengan cuaca lebih cenderung membeli barang dari negara asal mereka.
Untuk penelitian ini, kuesioner diberikan ke: Italia, Swedia, Prancis, Spanyol, Polandia, Jerman, Denmark, Inggris Raya, Amerika Serikat, Meksiko, Kanada, Uni Emirat Arab, Indonesia, Australia, India, Cina, Singapura, dan Hong Kong.
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit