BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

KTT NATO harus menimbulkan kutukan dari Rusia

KTT NATO harus menimbulkan kutukan dari Rusia

Pada KTT Vilnius, NATO akan mengirimkan “pesan positif” ke Ukraina tentang jalan menuju keanggotaan dalam aliansi tersebut. Inilah yang dikatakan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg. Pernyataan yang tepat masih dalam proses.

Bagian dari ini adalah bahwa Ukraina tidak harus melalui langkah perantara formal menuju keanggotaan NATO. Swedia dan Finlandia juga dikecualikan dari ini. Ini tentang apa yang disebut Membership Action Plan (MAP). Implementasi MAP bisa memakan waktu bertahun-tahun. NATO kemudian secara berkala memeriksa apakah suatu negara memenuhi persyaratan formal untuk aksesi, seperti menghormati hak asasi manusia dan memastikan supremasi hukum.

Sebelum negara mana pun dapat bergabung dengan NATO, itu harus diundang oleh semua negara anggota untuk mendaftar. Dalam praktiknya, keanggotaan Ukraina jauh lebih dekat, tetapi jika saatnya tiba di masa depan ketika anggota NATO menyetujui aksesi Ukraina, semuanya bisa berjalan cepat. Finlandia dan Swedia dapat bergabung dalam waktu satu tahun.

Menurut Stoltenberg, Ukraina telah membuat kemajuan yang signifikan dengan persyaratan aksesi formal sejak negara itu ditawari keanggotaan di Bucharest pada tahun 2008. Selain itu, Ukraina dan NATO telah tumbuh lebih dekat satu sama lain, dan menurut Stoltenberg, ini harus tercermin dalam semua keputusan NATO. .

Ukraina juga kemungkinan akan menerima lebih banyak “jaminan keamanan”. Belum jelas apa yang mengikuti dari itu. Namun, ada indikasi bahwa hal itu menyerupai kewajiban NATO kepada Israel. Ini berarti bahwa Ukraina dapat mengandalkan senjata terbaru, pelatihan militer reguler, dan kerja sama intelijen yang erat untuk waktu yang lama, bahkan setelah perang dengan Rusia berakhir.

Guram Paul