Garuda menjadi maskapai pertama yang mengumumkan hal tersebut kepada produsen pesawat asal Amerika tersebut. Menurut juru bicara Garuda, Ikhsan Rozan, penumpang sudah tidak percaya lagi dengan pesawat dan tidak berani lagi menaikinya. “Kami telah mengajukan permintaan kepada Boeing untuk membatalkan pesanan tersebut.” Garuda belum mendapat tanggapan dari Boeing.
Dalam lima bulan, dua pesawat 737 MAX baru jatuh di Indonesia dan Ethiopia. 346 orang tewas dalam kecelakaan ini. Sejak kecelakaan kedua di Ethiopia pada 10 Maret, pesawat 737 MAX telah dilarang terbang di seluruh dunia sebagai tindakan pencegahan. Boeing mengirimkan total 350 pesawat ke 54 maskapai penerbangan. 5.000 pesawat lainnya dipesan, yang seharusnya menjadikannya salah satu pesawat tersukses dalam sejarah Boeing. Garuda sudah memesan 50 buah, satu di antaranya sudah terkirim. Garuda kini ingin mengganti pesawat itu dengan model Boeing lain.
CEO Boeing Dennis Muilenburg menulis pada hari Selasa bahwa perusahaannya sibuk mengambil langkah-langkah untuk memastikan 737 MAX terbang dengan aman: peningkatan perangkat lunak dan pelatihan terkait untuk pilot. Menurut berbagai media, Boeing ingin mewajibkan maskapai penerbangan memasang dua fitur keselamatan tambahan di pesawat.
Boeing juga meminta maaf atas dua insiden tersebut dalam pernyataan di situsnya. Saat ini pernyataan tersebut muncul sebagai iklan satu halaman penuh di berbagai surat kabar, termasuk di Belanda.
“Spesialis budaya pop. Ahli makanan yang setia. Praktisi musik yang ramah. Penggemar twitter yang bangga. Penggila media sosial. Kutu buku bepergian.”
More Stories
Visi Asia 2021 – Masa Depan dan Negara Berkembang
Ketenangan yang aneh menyelimuti penangkapan mantan penduduk Delft di Indonesia – seorang jurnalis kriminal
Avans+ ingin memulihkan jutaan dolar akibat kegagalan pelatihan dengan pelajar Indonesia