Federasi Kamar Dagang dan Industri Myanmar (UMFCC) melaporkan bahwa nota kesepahaman telah ditandatangani untuk meningkatkan kerja sama antara perusahaan Indonesia dan Myanmar pada tanggal 5 September.
Diskusi meja bundar dengan para pemimpin bisnis dari Indonesia dan Myanmar diadakan pada tanggal 5 September di Hotel Sultan di Jakarta, Indonesia, sebuah langkah penting menuju penguatan kerja sama perdagangan dan ekonomi antara kedua negara.
Pada KTT Ekonomi dan Investasi ASEAN di Jakarta, diskusi tersebut juga merupakan komitmen untuk memperkuat hubungan ekonomi yang kuat antara kedua negara.
Pak M berkata: Perdana Menteri Arsjad Rashid, Presiden Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara – ASEAN: “Ketika ASEAN menjadi pusat pertumbuhan, kami yakin mereka tidak akan meninggalkan siapa pun, dan di berbagai industri terdapat banyak kerja sama antara Indonesia dan Myanmar. ” Dan Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN).
Dalam diskusi meja bundar tersebut, dibahas potensi kerja sama perdagangan dan investasi di berbagai sektor, mulai dari industri material hingga tekstil, kerja sama energi, serta masalah keuangan dan pembayaran perdagangan.
“Untuk mempercepat integrasi kawasan, stabilitas ekonomi adalah kunci tidak hanya bagi Myanmar tetapi juga bagi Asia, dan kami menghargai kerja sama dan dukungan KADIN,” kata U Aye Win, Presiden UMFCCI dan ASEAN-PAC Myanmar.
Nota Kesepahaman ditandatangani antara KADIN dan UMFCCI untuk meningkatkan komunikasi ekonomi dan mendorong pertumbuhan bersama.
Nota kesepahaman tersebut mencakup pertukaran pengetahuan dan praktik terbaik, mengadakan lokakarya dan konferensi, mempromosikan kegiatan bisnis, dan menetapkan prioritas kerja sama dalam proyek.
Indonesia, eksportir utama minyak sawit, memainkan peran penting dalam ketahanan pangan banyak keluarga di Myanmar. Begitu pula dengan bahan pangan pokok Indonesia, yaitu beras dan kacang-kacangan, yang memegang peranan penting dalam hubungan perdagangan.
Diskusi tersebut juga menekankan pentingnya memenuhi kebutuhan ketahanan pangan.
“Spesialis budaya pop. Ahli makanan yang setia. Praktisi musik yang ramah. Penggemar twitter yang bangga. Penggila media sosial. Kutu buku bepergian.”
More Stories
Visi Asia 2021 – Masa Depan dan Negara Berkembang
Ketenangan yang aneh menyelimuti penangkapan mantan penduduk Delft di Indonesia – seorang jurnalis kriminal
Avans+ ingin memulihkan jutaan dolar akibat kegagalan pelatihan dengan pelajar Indonesia