BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Patung Benin perunggu pertama yang dicuri kembali setelah 124 tahun

Menurut Evelien Campfens, seorang peneliti di bidang hukum budaya dan warisan di Universitas Leiden, langkah Inggris untuk benar-benar membawa kembali seni adalah langkah yang sangat menarik. “British Museum dan pemerintah Inggris mengambil jalan yang sangat berbeda dari Universitas Cambridge. Mereka ingin menjelaskan lebih baik bagaimana Bronze Boys berakhir di Inggris, tetapi mereka tidak mengambilnya kembali. Sekarang Cambridge telah melakukannya dengan Ayam jantan dan lain-lain Dan museum telah mengumumkan langkah serupa yang telah menambah tekanan pada British Museum.

Ada juga Bronze Boys di Belanda. Museum Kebudayaan Dunia, yang meliputi Museum Nasional Etnologi dan Museum Afrika, memeriksa koleksinya sendiri dan menghitung 1.144. Tidak jelas apa yang akan terjadi dengannya. Pada Januari lalu, Menteri Luar Negeri Ingrid van Engelshofen (Kebudayaan, D66) mengirimkan rencana ke DPR untuk mengembalikan karya seni jarahan. Pemerintah berikutnya harus memutuskan itu.

‘Secara proaktif meneliti dan menyusun aturan’

Menurut Campfens, Belanda bisa belajar sesuatu dari langkah yang mereka ambil hari ini di Cambridge. “Sebagai museum, lakukan penelitian proaktif tentang asal usul koleksi Anda,” itulah daya tariknya. “Jangan menunggu suatu negara meminta sesuatu, tapi ketahuilah apa yang kamu miliki.”

Campfens juga mendukung penetapan aturan hukum yang jelas, sehingga jelas kapan karya seni harus dikembalikan dan kapan tidak. “Di atas segalanya, lakukan bersama-sama. Fakta bahwa Jesus College di Cambridge mampu dan mau mengembalikan Ayam Perunggu ke delegasi Nigeria hari ini adalah karena fakta bahwa kedua belah pihak telah bekerja sama selama bertahun-tahun dengan persyaratan yang sama.”

Aba Issa Tijani, Ketua Otoritas Museum dan Barang Antik Nigeria, menanggapi dengan gembira dan bangga pada upacara di Cambridge. “Kami ingin menunjukkan kepada orang Nigeria apa yang mereka miliki. Sehingga mereka dapat terhubung dengan bagian dari sejarah mereka yang telah begitu lama. Merupakan suatu kehormatan untuk menjadi bagian dari perayaan ini di mana kami melakukan hal yang benar.”