BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Pembangun rollercoaster Limburg fokus pada mal | 1 Limburg

Pembuat roller coaster Vekoma ingin Vlodrop memanfaatkan perosotan baru. Dengan konsep “retail entertainment”, perusahaan ini memfokuskan pada mal tempat mereka ingin menggabungkan belanja dan hiburan.

“Pusat perbelanjaan sedang berjuang saat ini,” kata Direktur Komersial Peter Van Belsen. “Dengan konsep ini kami ingin menambahkan dimensi ekstra pada belanja.”

Waktu ritel berbeda
Konsep ini tidak sepenuhnya baru, kata Direktur Komersial Limburg Rollercoaster Builder. “Saya benar-benar menemukan konsep ini empat tahun lalu, tetapi kemudian ritel masih di masa yang lebih baik. Orang-orang sekarang kebanyakan membeli secara online dan karena virus Corona, hampir tidak ada lagi yang berbelanja,” katanya. “Menambahkan hiburan membuat berbelanja menyenangkan lagi dan pada saat yang sama menangani lowongan. Empat tahun lalu, pengecer tidak ingin tahu banyak tentang konsep kami, tetapi sekarang Anda tahu bahwa mereka tahu di mana menemukan kami berbicara tentang hiburan eceran.”

Indonesia
Vekoma telah mendapatkan pengalaman dengan konsep barunya. Di Indonesia, seorang pembuat roller coaster membangun setidaknya 48 kereta roller coaster di tahun 2019. Semua atraksi di Pulau Jawa ini masuk ke Carrefour, raksasa belanja Prancis yang juga punya cabang di sana. “Saat itu, kesuksesan ini membuat kami menginginkan lebih. Untungnya, sekarang kami dapat kembali bekerja dengannya,” kata Van Belsen.

Ujung kerudung
Dalam video YouTube, Vekoma menunjukkan apa yang mungkin dilakukan di ruang ritel. Tentu saja, rollercoaster akan ditampilkan, tetapi perusahaan juga menunjukkan bahwa wahana dan atraksi dapat digunakan dalam realitas virtual, teater terbang, dan simulator lainnya. “Kami juga ingin fokus pada olahraga dan faktor latihan,” kata Van Belsen. “Orang sering main di rumah. Kalau bisa juga dengan permainan tertentu di mal, itu lebih menarik. Apalagi kalau berkolaborasi dengan klub olahraga profesional.”

Menurut Van Belsen, banyak diskusi sedang berlangsung dengan pengecer. “Misalnya, kami sedang mengerjakan proyek untuk Maasmechelen. Kami juga sedang dalam pembicaraan dengan Valkenburg.”