Berita NOS•
Kelompok pemberontak di Papua telah merilis foto dan video seorang pilot Selandia Baru yang mereka sandera. Menurut data dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), pria tersebut dalam keadaan sehat.
Philip Martens, 37, diculik minggu lalu di provinsi Papua, Indonesia. TPNPB mengatakan dia tidak akan dibebaskan sampai pemerintah Indonesia mengakui kemerdekaan Papua. Tapi Indonesia tidak berencana untuk melakukannya.
Sebuah video yang dirilis oleh separatis pemberontak menunjukkan mereka membakar pesawat. Gambar Mehrtens juga dikirim ke media internasional hari ini.
Itu menunjukkan dia berdiri di antara orang-orang bersenjatakan senjata api, busur dan anak panah, dan tombak. Pilot terpaksa mengatakan: “Indonesia harus mengakui kemerdekaan Papua.”
Tidak jelas kapan foto dan video itu diambil. “Dia aman bersama saya selama Indonesia tidak menggunakan senjata,” kata juru bicara TPNPB kepada kantor berita Associated Press.
lelucon
Pihak berwenang Indonesia mengatakan mereka melakukan segala yang mereka bisa untuk menyelamatkan Mehrtens. Negosiasi sedang berlangsung, tetapi pemerintah tidak mengesampingkan “opsi lain”. Mengabulkan apa yang diminta para pemberontak adalah mustahil bagi Jakarta. “Papua selamanya akan tetap menjadi bagian dari Republik Indonesia,” kata menteri yang bertanggung jawab Muhammad Mahfouz.
Provinsi Papua dan Papua Barat telah menjadi tempat kekerasan antara pemberontak dan tentara Indonesia selama beberapa dekade. Setelah periode yang relatif tenang, kekerasan baru-baru ini meletus. Pertempuran antara kedua belah pihak juga memakan korban sipil.
Pada tahun 1969, kawasan bekas jajahan Belanda itu dihibahkan kepada Indonesia. Tetapi referendum yang terjadi padanya dianggap sebagai lelucon internasional. Banyak orang Papua merasa kehilangan haknya dan beberapa terus berjuang untuk kemerdekaan.
Eksekusi di luar hukum
“Tindakan cepat diperlukan untuk menghentikan pelanggaran hak asasi manusia terhadap penduduk asli Papua,” kata seorang pakar PBB. Indonesia membantah tudingan tersebut. Pemerintah menganggap TPNPB sebagai organisasi teroris.
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Reaksi beragam terhadap laporan dekolonisasi di Indonesia
Bagaimana Wiljan Bloem menjadi pemain bintang di Indonesia
7 liburan kebugaran untuk diimpikan