BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Pemilu Indonesia 2024: Para pemilih muda menginginkan lebih dari sekedar janji dan kampanye media sosial dari presiden berikutnya

Jakarta: Setelah berbulan-bulan Menyelesaikan Gelar Sarjana Teknologi Informasi, adalah Bapak Bobby Hidayat robek.

Pria berusia 22 tahun ini merasa bahagia karena ia tidak lagi menjadi beban bagi ibu tunggalnya yang harus bekerja tanpa kenal lelah untuk menyekolahkannya. Namun di saat yang sama, Pak Bobby mengkhawatirkan kehidupan setelah lulus.

Apa yang menantinya adalah menyusutnya pasar kerja sebagai investasi di dalam bahasa Indonesia teknologi Kondisi ini semakin melemah seiring dengan perlambatan ekonomi global yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 dan ketidakpastian politik yang disebabkan oleh pemilu mendatang.

Menurut surat kabar Jakarta Globe, investasi di dalam Besaran sektor digital di negara ini berjumlah sekitar US$9,5 miliar pada tahun 2021. Dua tahun kemudian, jumlahnya turun menjadi kurang dari US$1,9 miliar.

Puluhan perusahaan, termasuk beberapa nama besar di Indonesia teknologi Sektor-sektor tersebut, seperti aplikasi super multi-sektor GoTo, gateway pembayaran Xendit, dan platform investasi Ajaib, telah mengurangi jumlah tenaga kerjanya.

Selama malam-malam yang gelisah, Pak Bobby bertanya-tanya peluang apa yang ada di luar sana Bagi yang belum berpengalaman yang akan segera lulus dari universitas tingkat menengah di Jakarta.

Yang pasti, kata dia, menginginkan presiden yang mampu menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan memastikan Indonesia tetap menarik bagi investasi. Dia juga menginginkan seseorang yang dapat melakukan sesuatu terhadap meningkatnya biaya hidup, kepemilikan rumah, dan biaya kuliah.

“Saya ingin seorang pemimpin yang memahami masalah yang kita, kaum muda, hadapi,” kata Bobby kepada CNA, seraya menambahkan bahwa dia masih ragu siapa yang akan dia pilih dalam pemilihan presiden Indonesia mendatang pada 14 Februari.

Remaja berusia 20 tahun lainnya yang diwawancarai oleh CNA masih ragu-ragu dan menyoroti beragam kriteria yang mungkin dapat membantu mereka memilih kandidat yang tepat.

“Masalah terpenting bagi saya adalah hak-hak perempuan dan kesetaraan gender,” kata Myrna Agustina, 24 tahun, kepada CNA.

Sementara itu, Adrian Putra, 27 tahun, mengatakan hal terpenting baginya adalah supremasi hukum.

“Saya menginginkan seseorang yang dapat memastikan bahwa orang kaya dan berkuasa tidak lolos dari pelanggaran hukum,” katanya, seraya menambahkan bahwa ia juga ingin melihat reformasi di lembaga dan lembaga penegakan hukum.

orang Indonesia Kaum muda juga mengamatiSDalam kewajiban para calon masalah menyukai Perubahan iklim, inklusivitas dan anti korupsi.

Pemilu ini akan menampilkan tiga kandidat yang bersaing untuk mendapatkan posisi presiden berikutnya di negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara: mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan mantan Gubernur Jawa Tengah Jangar Pranowo.

Presiden Joko Widodo, yang mendapat tingkat persetujuan tinggi sebesar 80 persen, dilarang memasuki negara tersebut. CLembaga ini berhak mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga.