Berita NOS•
Binpa Tsering, pemimpin politik pemerintah Tibet, telah menyatakan dukungannya kepada Dalai Lama setelah insiden lidah aneh tersebut. Tsering mengatakan ada kesalahpahaman dan pemimpin spiritual itu dianggap salah dengan kualifikasi yang “melukai perasaan para pengikutnya,” katanya kepada kantor berita Reuters.
Baru-baru ini muncul sebuah video yang memperlihatkan Dalai Lama berbicara dengan seorang anak laki-laki di sebuah acara publik dan memeluknya. Beberapa saat kemudian, dia mencium bibir anak laki-laki itu dan meminta anak itu untuk “menyedot lidahnya”. Foto-foto itu memicu badai kritik di media sosial.
Tsering menggambarkan insiden itu sebagai “tidak bersalah”, “serius”, dan “penuh kasih”. Dia juga menegaskan bahwa Dalai Lama “melampaui kesenangan sensual” melalui selibat dan kehidupan spiritual.
Menurut Tsering, “sumber pro-Cina” berada di balik rekaman tersebut, yang dengan cepat menyebar ke seluruh dunia. “Dimensi politik ini tidak bisa diabaikan,” kata pemimpin Tibet itu. Tsering tidak memberikan bukti keterlibatan dari China.
Permintaan maaf
Dalai Lama meminta maaf melalui akun Twitter resminya setelah kejadian tersebut. Dia menulis bahwa pemimpin spiritual tersebut menyesali kejadian tersebut dan bahwa dia “sering mengganggu orang yang dia temui dengan cara yang nakal dan main-main”. Tidak disebutkan dalam pernyataan mengapa bocah itu diminta untuk menghisap lidahnya.
“Baconaholic. Penjelajah yang sangat rendah hati. Penginjil bir. Pengacara alkohol. Penggemar TV. Web nerd. Zombie geek. Pencipta. Pembaca umum.”
More Stories
Foto yang digunakan influencer Belanda untuk menyebarkan propaganda pro-Trump
Ukraina mungkin mengerahkan pesawat F-16 Belanda di Rusia
Anak-anak Jerman meninggal setelah sebuah lubang runtuh di bukit pasir di Denmark