BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Pengelolaan Hutan Berkelanjutan di Indonesia memberikan insentif bagi Infropa untuk berinvestasi

Pengelolaan Hutan Berkelanjutan di Indonesia memberikan insentif bagi Infropa untuk berinvestasi

Infropa, produsen dan importir produk dan perasa oriental, akan berinvestasi dalam restorasi hutan di Indonesia selama tiga tahun ke depan. Perusahaan ini adalah yang pertama menggunakan kolaborasi antara FSC Belanda dan The Borneo Initiative untuk meningkatkan konservasi hutan, deforestasi dan konservasi keanekaragaman hayati di Indonesia. Mereka melakukan ini dengan menghubungkan pihak-pihak seperti Infropa dengan proyek-proyek kehutanan.

Kolaborasi panjang

Infropa telah bekerja dengan FSC selama beberapa waktu untuk kertas dan kartu bersertifikat dan promosinya dengan FSC. Tiga tahun lalu diputuskan untuk mengubah semua kertas dan kartu yang digunakan di dalam perusahaan menjadi bersertifikat FSC. Untuk lebih meningkatkan dampak positifnya pada iklim dan konservasi hutan, kemitraan baru telah diluncurkan antara Infroba dan FSC Belanda dalam program ‘Investasi Hutan’. Sejak 2019, proyek tersebut telah menghubungkan perusahaan ke proyek hutan terpencil atau terdekat dengan statistik dan cerita konkret.

Sacha Steinfeld, CSR dan Penasihat Keberlanjutan Infroba, mengatakan: “Infroba ingin memiliki jaminan netral iklim atau netral CO2 pada tahun 2020. Berkat penelitian awal yang baik dan kontak FSC Belanda dengan organisasi saudara mereka di Kalimantan, kami diberi kesempatan untuk mendanai restorasi hutan, dengan dampak terverifikasi pada penyimpanan CO2 dan keanekaragaman hayati. Ini memungkinkan kami untuk mengimbangi emisi CO2 yang tersisa. Ini menetralkan Infropa Climate Objective 1 & 2 yang merupakan bagian akhir. ”

Jesse Kuizper, pendiri dan anggota tim The Borneo Initiative, mengatakan: ‘Dengan bekerja sama dengan FSC Belanda, kami dapat menghubungkan pihak-pihak pasar seperti Infropa dengan proyek-proyek kehutanan di Indonesia. Proyek ini telah berjalan di Kalimantan selama lima tahun dan sertifikat serangan saat ini sedang diselesaikan. Manajer investasi Infroba, FSC Certified Forestry Company memiliki lebih dari 72.000 hektar hutan, digunakan untuk restorasi hutan dan deforestasi. ”

READ  Siapa yang membayar RUU Pelestarian Alam?

Annerik Slurring, seorang pengembang bisnis untuk jasa ekosistem (BES) di FSC Belanda, melanjutkan: “Kami senang menjadi perusahaan pertama yang bekerja dengan Infi di Infropa, sebuah proyek hutan di Indonesia. Hutan dan keanekaragaman hayati Indonesia sangat berharga dan berada di bawah tekanan yang luar biasa, dengan spesies seperti bekantan, beruang Melayu, dan macan dahan. Kemitraan baru dengan perusahaan dapat mengamankan masa depan hutan dan jasanya. Ini adalah sinyal awal untuk kolaborasi yang lebih besar. ”