Berita Noos•
Polisi Spanyol telah membongkar jaringan kriminal yang menipu keluarga migran yang hilang dan dibunuh selama bertahun-tahun. Mereka meminta uang untuk melacak informasi tentang kerabat mereka atau mengembalikan jenazah mereka, tetapi semuanya ternyata palsu.
Polisi menangkap 14 orang di kota Almeria, Murcia dan Jaen di Spanyol selatan. Mereka diduga melakukan penipuan, pemalsuan, penyuapan, dan tergabung dalam organisasi kriminal. Polisi juga menyita mobil dan uang tunai senilai 70.000 euro.
Penipu menghubungi orang-orang di Aljazair dan Maroko melalui akun media sosial palsu. Dengan biaya tertentu, mereka menawarkan untuk mencari kerabat yang hilang atau meninggal saat menyeberang ke Spanyol. Mereka berperan sebagai perantara lembaga resmi yang memiliki akses ke kamar mayat dan rumah duka.
Mereka juga memaksa keluarga untuk menandatangani kontrak ilegal untuk mengidentifikasi dan memulangkan jenazah. Mereka meyakinkan mereka bahwa tidak ada cara lain untuk memulihkan jenazah kerabat mereka, dan mereka membayar harganya di muka.
Sebagian besar jenazah tidak pernah ditemukan
Setiap tahun, puluhan ribu orang dari Afrika mencoba mencapai Eropa. Banyak yang tidak selamat dalam perjalanan perahu yang berbahaya, dan sebagian besar jenazah korban tenggelam tidak pernah ditemukan, apalagi diidentifikasi. Menurut kelompok bantuan Walking Borders, 6.618 orang tewas saat mencoba mencapai Spanyol tahun lalu. Sebagian besar kematian terjadi dalam perjalanan dari Afrika Barat ke Kepulauan Canary, yang berada di bawah kendali Spanyol.
“Baconaholic. Penjelajah yang sangat rendah hati. Penginjil bir. Pengacara alkohol. Penggemar TV. Web nerd. Zombie geek. Pencipta. Pembaca umum.”
More Stories
Foto yang digunakan influencer Belanda untuk menyebarkan propaganda pro-Trump
Ukraina mungkin mengerahkan pesawat F-16 Belanda di Rusia
Anak-anak Jerman meninggal setelah sebuah lubang runtuh di bukit pasir di Denmark