BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Perdana Menteri Inggris yang baru Starmer menegaskan berakhirnya undang-undang Rwanda yang kontroversial

Berita Noosrata-rata

Keir Starmer mengonfirmasi dalam konferensi pers pertamanya sebagai Perdana Menteri Inggris bahwa pemerintahnya mencabut undang-undang Rwanda yang kontroversial.

Berdasarkan undang-undang ini, orang yang menyeberang secara ilegal ke Inggris, misalnya melalui Selat Inggris, harus dipindahkan ke Rwanda. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah orang mencoba menyeberangi kanal dengan perahu.

Starmer dari Downing Street berkata: “Rencana Rwanda sudah mati dan terkubur bahkan sebelum dimulai.” “Ini tidak pernah menjadi pencegah. Saya tidak bersedia melanjutkan trik yang tidak memiliki efek jera.”

Kemarin, surat kabar Inggris The Telegraph menerbitkan berita tentang berakhirnya kesepakatan Rwanda berdasarkan sumber informasi dari Partai Buruh Starmer. Starmer juga mengatakan sebelum pemilu hari Kamis bahwa dia ingin membatalkan rencana Rwanda jika Partai Buruh menang.

Partai Konservatif menderita kekalahan bersejarah dalam pemilu. Sunak mengundurkan diri setelah kekalahan tersebut. Tak lama kemudian, Starmer diangkat oleh Raja Charles sebagai penggantinya.

Lebih banyak tantangan

Undang-undang Rwanda sangat penting bagi pemerintahan Konservatif Sunak menjelang pemilu. Undang-undang tersebut disahkan melalui Parlemen dengan susah payah. Awal Mei lalu, migran pertama ditangkap dan diangkut ke negara Afrika tersebut. Niatnya adalah melakukan perjalanan ke Afrika untuk musim panas.

Konferensi pers Starmer dilakukan setelah rapat Kabinet pertama. Dia juga menyebutkan tantangan lain yang dihadapi pemerintahannya: menstimulasi perekonomian, memperbaiki masalah dalam sistem layanan kesehatan NHS, dan memulihkan kepercayaan pada pemerintah.