BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Pertumbuhan sementara rendah untuk Sipef

Pertumbuhan sementara rendah untuk Sipef

Kelompok perkebunan Antwerpen, Sipef, tidak mampu mengoreksi produksi minyak sawit yang mengecewakan di kuartal pertama di kuartal kedua.

Produksi buah dalam negeri turun 8,4 persen pada kuartal kedua 2022 dari 383.956 ton menjadi 352.104 ton pada kuartal kedua 2022.

Di Indonesia turun 7,6 persen menjadi 257.840 ton. Produksi di Sumatera Utara dan Bengulu menurun setelah dua tahun produksi yang kuat, sementara produksi di Sumatera Selatan terus meningkat. Area tersebut merupakan tiang pertumbuhan grup, didorong oleh penanaman kembali perkebunan Musi Rawas (lebih dari 17.000 ha) dan Tendimarker (lebih dari 10.000 ha).

Produksi minyak sawit di Indonesia turun 4,5 persen menjadi 60.067 ton, sedangkan kontribusi produksi sendiri di Sumsel meningkat 80,9 persen menjadi 11.784 ton (+77,7% enam bulan kemudian menjadi 20.941 ton). Sumatera Selatan menyediakan hampir 25 persen produksi minyak sawit Indonesia. Pembangunan pabrik pengolahan kedua akan dimulai pada pertengahan 2024, sementara grup akan mendapat manfaat penuh dari perluasan kapasitas pengolahan (dari 20 menjadi 60 ton per jam) dari pabrik pengolahan yang diselesaikan tahun lalu.

Setelah enam bulan, produksi minyak sawit di Indonesia mencapai 105.262 ton, turun 4,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Berbeda dengan triwulan sebelumnya, penurunan produksi di Indonesia tidak diimbangi dengan kontribusi Papua Nugini. Di sana, hasil kuartalan buah sawit asli turun 10,1 persen menjadi 94.262 ton setelah periode produksi yang kuat. Itu 104.459 ton, naik 12 persen pada kuartal pertama. Produksi minyak sawit turun 11,5 persen menjadi 37.615 ton. Artinya, kenaikan di triwulan pertama (+12,8% menjadi 42.444 ton) hilang sama sekali dengan produksi 80.059 ton (-0,1%) di semester pertama tahun ini.

READ  Ikon Mode Bart van O'Leary

Pada tingkat grup, produksi turun 7,3 persen menjadi 97.682 ton pada kuartal kedua dan 2,8 persen menjadi 185.321 ton enam bulan kemudian. Omzet grup untuk paruh pertama tahun ini turun 12,5 persen menjadi $218,6 juta dari tahun lalu, karena harga minyak sawit juga turun setelah tahun 2022, dari rata-rata $1.617 per ton menjadi $987 per ton. . Penurunan yang relatif terbatas itu akibat Sibef tidak menjual minyak sawit di Indonesia pada Mei dan Juni tahun lalu karena larangan ekspor sementara lokal.

Laba kotor turun dari USD 129,1 juta menjadi USD 72,7 juta (-43,7%), dan laba bersih berulang grup (tidak termasuk item non-lanjutan) turun dari USD 63,9 juta menjadi USD 31,2 juta (-51,2%). Meskipun terdapat rencana ekspansi yang kuat sebesar USD 100 juta pada tahun 2023, posisi kas bersih meningkat sebesar USD 3,8 juta menjadi USD 4,4 juta.

Setiap tahun, Sipef menargetkan keuntungan bersih sebesar 60 hingga 70 juta dolar (108,2 juta pada tahun 2022) berdasarkan produksi yang telah terjual. Kenaikan produksi yang diharapkan akan turun dari 5 persen menjadi kenaikan beberapa persen. Sipef berada di jalur yang tepat untuk mencapai tonggak pencapaian 600.000 ton produksi minyak sawit tahunan pada tahun 2030 (403.927 ton pada tahun 2022).

Kesimpulan

Saham Sipef telah jatuh dalam beberapa bulan terakhir, sebagian berkat pembayaran dividen total sebesar 3 euro per saham pada awal Juli. Posisi kompetitif kelapa sawit juga menguntungkan, seperti nilai ekuitas sekitar $8.000 per hektar tanam dan 0,8 kali nilai buku. Layak dibeli.

Nasihat: Layak dibeli

bahaya: rata-rata

Penilaian: 1B

Kursus: 53,70 Euro

Jantung: SIP PP

Kode ISIN: BE0003898187

READ  Alpenar Klaus Zondervan kembali ke TV di musim baru 'De Herkenam'

pasar: Euronext Brussel

Kapitalisasi pasar saham: 574,4 juta Euro

Q/W 2022: 5.5

Diharapkan Q/W 2023: 9

Perbedaan nilai tukar adalah 12 bulan: -9%

Selisih kurs sejak awal tahun:-10%

Hasil dividen: 5,6%