BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Perusahaan China berpaling dari China

Perusahaan China berpaling dari China

Ekonomi1 Mei ’23 14:04pengarang: John Lucas

Semakin banyak perusahaan Cina yang menarik diri dari pangkalan mereka. Karena ketegangan geopolitik dan kenaikan biaya, perusahaan mencari alternatif. Negara-negara Asia mendapat manfaat khususnya, serta Meksiko dan beberapa negara Uni Eropa.

Negara-negara Barat telah bekerja selama beberapa waktu untuk mengurangi ketergantungan pada pabrikan China, dan tren ini sekarang juga terbukti di China sendiri. “Kami melihat banyak pabrikan di China ingin mendirikan pabrik di negara lain karena potensi tantangan rantai pasokan dan risiko politik,” kata penasihat Kearney, Shay Lu kepada Business Insider. Bisnis tertarik.

Baca juga | Pemulihan ekonomi China mungkin gagal mempertahankan momentum

Semakin banyak perusahaan Cina yang menarik diri dari pangkalan mereka.  Karena ketegangan geopolitik dan kenaikan biaya, perusahaan mencari alternatif.  Negara-negara Asia mendapat manfaat khususnya, serta Meksiko dan beberapa negara Uni Eropa.
Semakin banyak perusahaan Cina yang menarik diri dari pangkalan mereka. Karena ketegangan geopolitik dan kenaikan biaya, perusahaan mencari alternatif. Negara-negara Asia mendapat manfaat khususnya, serta Meksiko dan beberapa negara Uni Eropa. (ANP / Kantor Berita Xinhua)

Pergeseran ini dapat menguntungkan India, serta negara-negara lain seperti Vietnam, Thailand, Malaysia, dan india. Selain itu, lokasi produksi yang lebih murah di dekat pasar penting sangat populer. Misalnya, Meksiko digunakan untuk melayani pasar AS. Hal yang sama terlihat di Eropa Timur yang ditujukan untuk pasar Eropa Barat.

Baca juga | Dana Moneter Internasional memperingatkan fragmentasi ekonomi ‘itu merugikan kita kemakmuran’

produsen mobil

India pada dasarnya memposisikan dirinya sebagai alternatif bagi perusahaan internasional yang ingin meninggalkan China. Selain itu, India juga berusaha menarik perusahaan China yang ingin fokus di pasar India, seperti produsen smartphone Oppo, Vivo, dan produsen mobil SAIC. Produsen mobil lain juga pindah ke Thailand. Di sisi lain, produsen panel surya China sebagian besar pindah ke Vietnam.

Baca juga | “China tidak menginginkan Rusia yang lemah dan runtuh sebagai tetangga”

Bangladesh juga mendapat perhatian yang meningkat. Industri garmen di sana dikatakan telah menarik $770 juta (700 juta euro) dalam bentuk investasi langsung dari China. Hal ini membuat Cina menjadi investor asing terbesar di industri ini. Seorang pekerja di Bangladesh berpenghasilan rata-rata $120 sebulan, kurang dari seperlima gaji pekerja pabrik di Cina, yang berpenghasilan $670 sebulan.

Dengarkan juga | Boekestijn dan De Wijk – India, Cina baru?

Meksiko dan Eropa

Produsen kendaraan listrik China khususnya juga terpesona oleh Eropa Timur. Secara khusus, negara seperti Polandia dipandang sebagai pintu gerbang penting ke seluruh Uni Eropa. Misalnya, BYD sudah melakukan pembicaraan dengan negara-negara Eropa untuk membangun pabrik. Perusahaan China yang mengekspor dari Meksiko ke Amerika Serikat terutama percaya bahwa mereka dapat menghemat biaya transportasi dan bea masuk.