Polisi di Yerusalem memindahkan pagar di Gerbang Damaskus, yang telah didirikan di sana pada awal bulan Ramadhan. Oleh karena itu, warga Palestina bisa berkumpul untuk pertama kalinya dalam waktu dua minggu di sekitar tempat itu, yang merupakan tempat penting bagi mereka untuk bertemu di malam Ramadhan.
Televisi Israel menayangkan gambar-gambar pemuda Palestina yang gembira merayakan keputusan itu sebagai sebuah kemenangan. Mereka menganggap penutupan itu sebagai upaya Israel untuk memperketat cengkeramannya di Yerusalem Timur. Mereka mengatakan mereka memaksa polisi Israel untuk melepas pagar.
Kepala polisi di Yerusalem mengatakan bahwa pagar telah dipasang di sana untuk menjaga akses ke Masjid Al-Aqsa gratis bagi puluhan ribu Muslim yang ingin beribadah di sana.
De-eskalasi
Reporter Anki Riches mengatakan keputusan melepas pagar merupakan upaya untuk menenangkan situasi. Menurutnya, hal tersebut juga dibuktikan dengan fakta bahwa saat ini Israel telah membiarkan serangan roket dari Gaza tidak terjawab. Solusi juga sedang diupayakan melalui saluran diplomatik. Yordania dan Mesir bertindak sebagai mediator, karena Israel dan Hamas di Jalur Gaza tidak mau berbicara langsung satu sama lain.
Penutupan daerah tersebut menyebabkan kerusuhan di mana, selain warga Palestina dan polisi, orang-orang Yahudi sayap kanan berpartisipasi. Saya pergi ke sana malam demi malam Terlalu kejam padanya. Ada kerusuhan lagi hari ini.
Kerusuhan juga menyebar ke wilayah Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza selama sepekan terakhir. Kemarin di Ramallah di Tepi Barat, warga Palestina melemparkan batu dan bom molotov ke polisi.
Pada hari Jumat juga terjadi kerusuhan di sekitar Jalur Gaza. Lebih dari 40 roket dan mortir diluncurkan ke arah Israel dari wilayah Palestina ini, dan Israel menanggapi dengan serangan udara terhadap sasaran Hamas.
More Stories
Foto yang digunakan influencer Belanda untuk menyebarkan propaganda pro-Trump
Ukraina mungkin mengerahkan pesawat F-16 Belanda di Rusia
Anak-anak Jerman meninggal setelah sebuah lubang runtuh di bukit pasir di Denmark