Berita Noos•
Presiden Kenya Ruto mengumumkan dalam pidatonya di televisi bahwa ia membubarkan hampir seluruh pemerintahannya. Hanya Ruto sendiri, Wakil Presiden, Perdana Menteri, dan Menteri Luar Negeri yang boleh tetap menjabat.
Keputusan ini diambil setelah berminggu-minggu protes terhadap dirinya dan pemerintah negara Afrika Timur tersebut. Ruto mengatakan dia membuat keputusan tersebut “setelah mendengarkan dengan cermat masyarakat Kenya dan melakukan penilaian komprehensif terhadap pemerintahan saya, pencapaian dan tantangan kami.”
Dia mengatakan dia akan membentuk pemerintahan baru yang berbasis luas yang akan fokus pada utang publik, penciptaan lapangan kerja, pembubaran perusahaan-perusahaan milik negara yang tumpang tindih dan korupsi yang meluas di negara ini. Sementara itu, angkanya tinggi Pegawai negeri sipil mengemban tugas menteri yang dipecat.
Ruto, yang terpilih pada tahun 2022, berharap keputusan ini dapat mengakomodasi ribuan warga Kenya yang melakukan demonstrasi dalam beberapa pekan terakhir. Mereka turun ke jalan sebagai tanggapan terhadap usulan kenaikan pajak yang akan membuat semua jenis produk, mulai dari roti hingga pembalut wanita, menjadi lebih mahal.
Dua minggu lalu, para demonstran menyerbu gedung Parlemen Kenya setelah undang-undang perpajakan yang kontroversial disahkan. Puluhan orang tewas dan kebakaran terjadi. Keesokan harinya, Presiden Ruto memutuskan untuk mencabut undang-undang tersebut. Demonstrasi kemudian berkurang, namun terus menyebar ke seluruh negeri.
More Stories
Foto yang digunakan influencer Belanda untuk menyebarkan propaganda pro-Trump
Ukraina mungkin mengerahkan pesawat F-16 Belanda di Rusia
Anak-anak Jerman meninggal setelah sebuah lubang runtuh di bukit pasir di Denmark