Pada tahun 2020, BASF mengumumkan rencana untuk bersama-sama memurnikan nikel dan kobalt yang diekstraksi oleh tambang lokal Teluk Veda dengan Eramet milik Prancis. Namun ekstraksi logam tersebut mengancam kelangsungan habitat masyarakat adat Hongana Manyawa.
Lebih dari 20.000 email dikirim ke perusahaan melalui upaya Survival International. Organisasi ini juga telah melobi pihak berwenang Jerman.
Mereka meminta makanan
Organisasi tersebut mengatakan bahwa video baru-baru ini yang menunjukkan beberapa warga negara terpencil tersebut mengemis makanan di kamp pertambangan tampaknya menjadi penentu dalam kampanye tersebut. Menurut Survival International, video tersebut dibagikan secara luas di media sosial dan mendorong politisi senior Indonesia untuk mempertimbangkan masalah ini.
Namun, BASF sendiri mengutip faktor ekonomi yang menyebabkan proyek tersebut dibatalkan. Karena permintaan mobil listrik rendah, tidak perlu investasi miliaran dolar di bidang ini. Nikel penting untuk baterai mobil listrik.
Perubahan akan datang
Direktur Survival International Caroline Pearce mengatakan ini adalah pengumuman besar bagi perusahaan. Namun bukan berarti bahaya bagi penduduk setempat sudah berakhir. Menurutnya, pengerjaan tambang tersebut masih terus berlanjut. “Eramed dan perusahaan lain masih merusak hutan hujan.”
Survival International percaya bahwa perubahan akan terjadi. Tesla baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka sedang menyelidiki “perlunya zona larangan bepergian” untuk melindungi orang dari kontak dengan dunia luar. Produsen mobil listrik Amerika ini sangat berpengaruh dan memiliki kontrak bernilai miliaran dolar dengan pemasok nikel dan kobalt Indonesia.
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit