Asosiasi Sepak Bola Thailand mengancam akan memberikan sanksi setelah dua tawuran terjadi di pinggir lapangan pada pertandingan final turnamen sepak bola Asian Games Tenggara.
Indonesia memenangkan pertandingan dengan skor 5-2 setelah perpanjangan waktu, tetapi tidak setelah terjadi dua tawuran terpisah dan empat kartu merah ditunjukkan.
Peristiwa pertama menjadi headline di penghujung waktu normal ketika Indonesia unggul 2-1 atas Kamboja setelah tujuh menit perpanjangan waktu berakhir.
Berpikir pertandingan telah selesai ketika peluit dibunyikan pada pukul 90:00+8:33, bangku cadangan Indonesia tumpah ruah ke dalam lapangan, dan wasit langsung melambaikan tangan kepada pemain pengganti karena ia sebenarnya memberi isyarat untuk melakukan tendangan bebas.
Setelah segalanya beres, pertandingan dilanjutkan dan Thailand menyamakan kedudukan secara dramatis, sehingga pertandingan dilanjutkan ke perpanjangan waktu.
Emosi itulah yang membuat para pemain bangku cadangan Thailand masuk ke ruang ganti lawan untuk melakukan selebrasi, dan keadaan dengan cepat berubah menjadi kekerasan dengan tendangan-tendangan yang melayang ke segala arah.
Namun di perpanjangan waktu, Indonesia akhirnya mendapatkan gol kemenangan, memicu perkelahian di tepi lapangan lainnya yang menghasilkan tiga kartu merah untuk Thailand dan satu untuk Indonesia.
Dengan kerusakan yang berarti Indonesia memiliki sepuluh pemain berbanding delapan pemain Thailand, dua gol lagi ditambahkan untuk membuat skor akhir menjadi 5–2, sehingga Indonesia mengklaim emas sepak bola untuk pertama kalinya sejak 1991.
Peraih medali perak hari itu mendapat kecaman keras dari Asosiasi Sepak Bola, yang memilih staf pelatih.
Federasi Turki mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Federasi ingin mengungkapkan kekecewaannya dan meminta maaf atas insiden kekacauan yang terjadi di luar stadion.
“Terutama para staf dan pelatih yang mewakili seluruh warga Thailand, dalam setiap menit tugasnya harus menjaga emosi tetap tenang di bawah tekanan yang tinggi.
Dia menambahkan: “Akan ada komite untuk menyelidiki semua yang terlibat dan akan ada hukuman, dan tidak akan ada perlindungan bagi mereka yang terlibat. Investigasi akan segera dimulai ketika tim kembali ke rumah.”
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Reaksi beragam terhadap laporan dekolonisasi di Indonesia
Bagaimana Wiljan Bloem menjadi pemain bintang di Indonesia
7 liburan kebugaran untuk diimpikan