Berita Noos•
Pemberontak Tuareg mengatakan mereka telah membunuh atau menangkap puluhan tentara bayaran dari Korps Afrika Rusia, bekas kelompok Wagner, di Mali utara.
Tentara bayaran ingin menduduki tempat di dekat perbatasan Aljazair bersama tentara Mali. Tentara telah bekerja sama dengan Korps Afrika dalam perang melawan Tuareg dan kelompok pemberontak lainnya sejak tahun 2021. Tuareg juga dikatakan telah menyita kendaraan lapis baja, barang, dan kapal tanker.
Gambar dan gambar pertempuran di gurun pasir dan medan perang dengan kendaraan militer yang terbakar tersebar di media sosial. Tentara berkulit putih yang tewas dan terluka juga dapat dilihat. Mereka terpaksa mengatakan, “Tuhan Maha Besar”. Konon pertempuran tersebut berlangsung beberapa hari.
Blogger
Blogger militer Rusia yang memiliki kontak dengan tentara bayaran juga melaporkan kekalahan tersebut. Jumlah korban tewas di pihak Rusia dalam laporan mereka berkisar antara dua puluh hingga lebih dari delapan puluh. Dikatakan bahwa lebih dari lima belas orang Rusia ditangkap.
Suku Tuareg mengatakan tujuh pejuang di pihak mereka tewas dan 12 pejuang terluka. Menurut pihak Tuareg, beberapa tentara Mali melarikan diri. Tentara Mali mengakui penarikan tentaranya, namun mengatakan mereka akan terus berperang.
Tentara bayaran Rusia telah berperang bersama tentara Mali sejak tahun 2021 melawan teroris Islam dan Tuareg yang mencari kemerdekaan. Mantan tentara bayaran Wagner juga aktif di negara lain di Afrika Barat. Menurut Kantor Berita Jerman, ini merupakan kekalahan terbesar tentara bayaran di Afrika Barat sejauh ini.
Suku Tuareg adalah suku nomaden yang tanah airnya tersebar di beberapa negara di Afrika Utara. Di Mali, mereka berusaha untuk mendirikan negara merdeka di timur laut negara tersebut.
More Stories
Foto yang digunakan influencer Belanda untuk menyebarkan propaganda pro-Trump
Ukraina mungkin mengerahkan pesawat F-16 Belanda di Rusia
Anak-anak Jerman meninggal setelah sebuah lubang runtuh di bukit pasir di Denmark