Keluarga yang terkena dampak akan menerima kompensasi darurat dari dana ini yang setara dengan 3.000 euro, selain tunjangan sebesar 13.000 euro untuk rumah yang roboh seluruhnya atau 7.000 euro untuk rumah yang roboh sebagian. Menurut perkiraan pihak berwenang, ini menyangkut total 50.000 rumah.
Pada awalnya, Mohammed VI tidak terlalu terlihat setelah gempa bumi melanda negaranya. Dia tinggal di Perancis pada saat bencana terjadi, dan dibutuhkan waktu hampir 24 jam sebelum dia kembali ke Maroko untuk memimpin rapat kerja dengan para menteri dan penjaga keamanan yang paling terlibat. Dia baru melakukan perjalanan ke Marrakesh beberapa hari kemudian untuk mengunjungi korban luka di rumah sakit dan mendonorkan darah.
Namun, kini tampaknya raja dan rombongan masih ingin menunjukkan sisi lebih tegas. Beberapa situs berita Maroko, seperti Le360 milik negara, memuat daftar donor domestik terbesar untuk dana bantuan tersebut. Beberapa perusahaan besar turut berkontribusi: Perusahaan Fosfat OCP, Bank Maroko, dan Badan Pendaftaran Tanah ANCFCC, yang masing-masing menyumbangkan dana setara dengan 91 juta euro.
Raja Mohammed VI juga diperingkat sebagai perusahaan di Le360. Majalah bisnis melaporkan kekayaan bersihnya pada tahun 2015 Forbes Diperkirakan sekitar 5,4 miliar euro. Saat itu, dia merupakan salah satu orang terkaya di Afrika. Raja memiliki kerajaan bisnis yang luas, termasuk jaringan supermarket dan bank besar.
Kontribusi Belanda kepada para korban gempa bumi di Maroko masih kecil jika dibandingkan dengan seluruh donasi tersebut. Sehari setelah bencana, Menteri Schreinmacher (Kerja Sama Pembangunan) menjanjikan bantuan darurat sebesar 5 juta euro. Menurut laporan terbaru, Palang Merah menerima sumbangan sebesar 3,8 juta euro.
“Baconaholic. Penjelajah yang sangat rendah hati. Penginjil bir. Pengacara alkohol. Penggemar TV. Web nerd. Zombie geek. Pencipta. Pembaca umum.”
More Stories
Foto yang digunakan influencer Belanda untuk menyebarkan propaganda pro-Trump
Ukraina mungkin mengerahkan pesawat F-16 Belanda di Rusia
Anak-anak Jerman meninggal setelah sebuah lubang runtuh di bukit pasir di Denmark