Royal IHC of Kinderdijk akan membangun kapal layanan baru dan unik di Indonesia khusus untuk ladang angin lepas pantai. Kapal ini akan menjadi hibrida, tetapi di masa depan dapat sepenuhnya didukung oleh baterai dan bahan bakar alternatif, asalkan ada kapasitas yang cukup di darat. Selain itu, peralatan akan disajikan untuk memilih jalur yang paling efisien.
Yang terakhir ini akan membantu memastikan emisi dijaga agar tetap minimum. Ide di balik kapal baru ini tidak hanya untuk membuatnya berkesinambungan, tetapi pada saat yang sama tidak mengorbankan fungsionalitas apa pun. SOV baru yang akan dibangun bertujuan untuk mendukung operasi dan pemeliharaan kincir angin ini. Konstruksi sedang dilakukan bekerja sama dengan perusahaan pendukung energi lepas pantai Vallianz, di galangan kapal di Batam (Indonesia).
sistem dinamis
Sistem dinamis harus memastikan bahwa kapal dapat mencapai tumpukan kincir angin dengan baik. Kapal akan berlabuh di poros pabrik. “Demi keselamatan, penting untuk menutupnya sepenuhnya sebelum memindahkan kru dan material,” kata juru bicara kota Hans Heugen.
Kapal ini juga memiliki menara lift dan kapal anak dengan tempat berlabuh kecil tanpa tangga. Juga akan ada ruang penyimpanan, bengkel, kantor operasi dan area relaksasi penumpang. BSM Deutschland juga akan terlibat dalam pembangunan dan pengoperasian kapal baru tersebut, antara lain akan mengelola armada dan awak kapal.
Menurut Kees van der Snel, Chief Operating Officer Royal IHC, kemitraan ini sejalan dengan misi perusahaan untuk “memainkan peran utama dalam membuat industri maritim lebih efisien dan berkelanjutan”.
Akses gratis tanpa batas ke Showbytes? Dan itu bisa!
Masuk atau buat akun dan jangan pernah melewatkan apa pun dari bintang.
“Spesialis budaya pop. Ahli makanan yang setia. Praktisi musik yang ramah. Penggemar twitter yang bangga. Penggila media sosial. Kutu buku bepergian.”
More Stories
Visi Asia 2021 – Masa Depan dan Negara Berkembang
Ketenangan yang aneh menyelimuti penangkapan mantan penduduk Delft di Indonesia – seorang jurnalis kriminal
Avans+ ingin memulihkan jutaan dolar akibat kegagalan pelatihan dengan pelajar Indonesia