BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Sandera di sinagoga dekat Dallas, pelaku tewas

Sandera di sinagoga dekat Dallas, pelaku tewas

Operasi penyanderaan di sebuah sinagog di pinggiran kota Dallas telah berakhir, berlangsung sekitar sepuluh jam. Gubernur Texas Abbott kicauan Semua sandera telah diselamatkan. Pelakunya, yang berkebangsaan Inggris, tewas.

Pria bersenjata itu menyandera seorang rabi dan tiga lainnya. Dia mengatakan bom itu disembunyikan di beberapa tempat di rumah ibadah. Situasi penyanderaan berakhir ketika tim penangkapan FBI memasuki gedung. Penculiknya tewas. Pihak berwenang mengatakan “insiden penembakan” sedang diselidiki.

Juru bicara FBI dan polisi setempat tidak mengatakan siapa yang menembak pria itu. Tidak jelas mengapa pria itu pergi ke sinagoga. Seorang juru bicara FBI mengatakan tidak menargetkan komunitas Yahudi. Tidak ada indikasi bahwa pria itu adalah bagian dari rencana yang lebih besar.

Siaran langsung

Ketika situasi penyanderaan dimulai, sebuah kebaktian sedang berlangsung di sinagoge Gereja Beth Israel Colleville. Aliran layanan di Facebook menunjukkan bagaimana pembajak berbicara kepada polisi. “Aku akan mati. Jangan menangis untukku. Bisakah kamu mendengarku? Aku akan mati.” Siaran itu kemudian diambil offline oleh Facebook.

Si penyandera mengatakan dia adalah saudara dari seorang perempuan teroris al-Qaeda. Dia seharusnya ditahan di pangkalan angkatan udara di Fort Worth, tetapi kemudian ternyata tidak benar.

Wanita itu, Afia Siddiqui, dijatuhi hukuman 86 tahun penjara pada 2010 karena mencoba membunuh seorang tentara AS di Afghanistan. Di Pakistan, ada banyak hal yang harus dilakukan tentang hukumannya. Dia dikatakan sebagai korban dari sistem peradilan Amerika, menurut para pendukungnya. Pakistan telah melakukan beberapa upaya dalam beberapa tahun terakhir untuk merundingkan kesepakatan yang memungkinkannya kembali ke Pakistan.

Melawan anti-Semitisme

Presiden Biden mengeluarkan pernyataan terima kasih kepada petugas yang mengakhiri situasi penyanderaan. “Kami akan belajar lebih banyak tentang motif penyandera dalam beberapa hari mendatang. Tapi izinkan saya menjelaskan kepada siapa saja yang ingin menyebarkan kebencian: Kami menentang anti-Semitisme dan kebangkitan ekstremisme di negara ini.”

READ  Dengan berakhirnya Nagorno-Karabakh, warga Armenia kehilangan tanah dan warisan mereka

Perdana Menteri Israel Bennett mentweet bahwa dia sedang memantau situasi dengan cermat. “Acara ini adalah pengingat bahwa anti-Semitisme masih hidup dan kita harus terus memeranginya secara global.”