Ezra dan Liane berlatih di Ajax. Namun, dia tidak pernah datang ke Johan Cruyff Arena. Setelah Jong Ajax, ia berakhir di negara ayahnya, Indonesia, melalui kota Almere dan RKC Waalwijk. Di sana ia tumbuh menjadi pemain bintang, yang namanya diambil dari nama anak-anak itu sendiri.
Di Ajax, Willian bermain di generasi emas bersama Abdelhak Nouri, Donny van de Beek dan Nasir El Mazraoui. Dia sendiri tidak mencapai tempat pertama, seperti yang dilakukan banyak rekan satu timnya. Pada akhirnya, dia berkata, “Saya mungkin tidak cukup baik.” sepak bola internasionalTentu saja, sebagai pemain muda Ajax, saya juga bermimpi bekerja untuk klub seperti FC Barcelona. Tapi sekarang aku sadar: Ezra, kamu hanya bisa bangga dengan ini.
Willian ke Indonesia
Di klub pertamanya di Indonesia, PSM Makassar, Wallian melihat betapa negara bernafaskan sepakbola. “Fans baru saja pergi ke pertandingan tandang. Jika kami kalah, kami tentu akan berterima kasih kepada orang-orang di bagian go. Kemudian saya melihat orang-orang menangis. Bukan karena kami kalah, tetapi karena mereka sangat bersyukur kami berhenti. Orang-orang ini sangat bangga dengan klub mereka.”
Karena kesulitan mendapatkan gaji dari Makassar, Wallian beralih ke majikannya saat ini, Persib Bandung. Di salah satu klub terbesar di Asia, ia menjadi bintang dengan hampir satu juta pengikut di Instagram. Bahkan anak-anak dinamai menurut namanya oleh para pendukungnya. “Ezra tidak terlalu umum di Belanda, tapi tidak sama sekali di Indonesia. Saya bisa mengerti aneh kalau orang lain mendengarnya, tapi itu terjadi begitu saja.
“Aku tidak ingin berada di sana”
Wallian tidak melihat kembalinya ke Eropa begitu cepat. “Saya ingin bermain sepak bola di Asia selama sepuluh tahun ke depan.” Namun, dia masih menonton Ajax secara teratur. ‘Jika saya Hidung (Mazraoui, editor) Ketika saya melihat Anda bermain bagus, saya terkadang berpikir: Sial, saya juga ingin berada di sana. Tapi ada juga banyak pemain dari Jong Ajax yang tidak lagi bermain sepak bola profesional, dan saya tidak mendengar apapun tentang mereka lagi. Beginilah cara saya melihatnya: Saya tidak ingin kembali.
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Reaksi beragam terhadap laporan dekolonisasi di Indonesia
Bagaimana Wiljan Bloem menjadi pemain bintang di Indonesia
7 liburan kebugaran untuk diimpikan