Astronot pria yang kembali dari luar angkasa menghadapi peningkatan risiko masalah ereksi, menurut penelitian ilmiah. Namun ada juga kabar baik bagi para pria ini, karena pengobatan dengan antioksidan khusus tampaknya dapat menyelesaikan masalah (sebagian).
Para ilmuwan menuliskan hal ini dalam penelitian mereka yang dipublikasikan di jurnal ilmiah Majalah FASEB.
Astronot di luar angkasa menghadapi radiasi kosmik. Kita di Bumi tidak menderita akibat hal ini, karena atmosfer kita menghalangi radiasi ini.
Para ilmuwan menyelidiki pada tikus sejauh mana radiasi menyebabkan masalah ereksi. Menurut para ilmuwan, banyak penelitian telah dilakukan mengenai pengaruh penerbangan luar angkasa terhadap kesehatan fisik astronot, namun pengaruhnya terhadap ereksi belum diteliti dengan baik.
Jadi mereka memaparkan tikus pada simulasi sinar kosmik galaksi. Setahun kemudian, ditemukan bahwa radiasi tingkat rendah justru merusak sel-sel di tubuh tikus. Hal ini antara lain menyebabkan kerusakan pada jaringan di penis. Ada kemungkinan juga aliran darah ke penis terhambat sehingga menyebabkan tikus mengalami masalah ereksi.
Masalah bisa berlangsung lama
Para ilmuwan menulis bahwa jaringan di penis bisa rusak dalam jangka waktu lama. Dan para astronot dapat melakukannya Penjaga Mereka bahkan menderita karenanya selama sisa kehidupan seksual mereka.
Namun ada juga kabar baik bagi para astronot. Perawatan dengan antioksidan khusus tampaknya memperbaiki jaringan setelah paparan radiasi.
“Spesialis budaya pop. Ahli makanan yang setia. Praktisi musik yang ramah. Penggemar twitter yang bangga. Penggila media sosial. Kutu buku bepergian.”
More Stories
Membayar iklan di Facebook dari Indonesia menjadi lebih mudah: Pelajari cara melakukannya
Corsair meluncurkan monitor Xeneon 34 inci dengan panel QD OLED dengan resolusi 3440 x 1440 piksel – Komputer – Berita
Microsoft menyumbangkan Project Mono kepada komunitas Wine – IT – Berita