BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Seorang mahasiswa trans di AS tidak menghadiri pesta kelulusan setelah diminta berpakaian seperti laki-laki

Seorang mahasiswa trans di AS tidak menghadiri pesta kelulusan setelah diminta berpakaian seperti laki-laki

ACLU mengajukan banding atas nama siswa berusia 17 tahun dan orang tuanya, tetapi hakim memenangkan dewan sekolah pada menit terakhir. Seorang juru bicara organisasi menyebut pernyataan ini “mengecewakan sekaligus lucu”.

gaun putih

Gadis itu lulus dari Harrison Central High School di Gulfport, sebuah kota dengan populasi lebih dari 72.000. Anak laki-laki diwajibkan mengikuti upacara wisuda dengan baju putih dan celana hitam, sedangkan anak perempuan diharapkan memakai baju putih.

Pada kesempatan sebelumnya, seorang siswi mengenakan gaun selama masa sekolahnya. Namun kini, sesuai keputusan manajemen, ia harus tampil dengan “celana panjang, stoking, dan sepatu, seperti anak laki-laki”. ACLU menyatakan di pengadilan bahwa tidak dapat diterima bahwa dia masih didiskriminasi selama upacara kelulusannya.

“Klien kami dipermalukan dan dipermalukan atas dasar diskriminatif,” kata juru bicara organisasi hak asasi manusia itu. “Keluarganya tidak diberi kesempatan unik untuk mengalami tonggak sejarah ini dalam kehidupan putri mereka. Tidak seorang pun boleh melewatkan kesempatan untuk lulus karena jenis kelamin mereka.”

Semakin banyak pembatasan

Remaja trans di banyak negara bagian AS mengalami pembatasan yang diberlakukan oleh politisi konservatif. Video ini menunjukkan bagaimana puluhan ribu anak di bawah umur tidak lagi menerima perawatan yang mereka butuhkan selama masa transisi:

READ  Hujan diperkirakan akan menyebabkan lebih banyak masalah di zona bencana Rusia