Istri walikota kota Les-les-Rozes di Prancis terluka saat melarikan diri dari perusuh. Menurut surat kabar Le Figaro Beberapa saat sebelumnya, pengunjuk rasa mengendarai mobil melewati pagar taman keluarga dan membakarnya. Kerusuhan pecah di beberapa kota sejak Selasa setelah seorang polisi menembak dan membunuh Nael yang berusia tujuh belas tahun.
Janpron dikatakan berada di balai kota pada saat serangan itu. Itu dibentengi pada waktu itu. Sekelompok orang pergi ke rumahnya, yang tidak diamankan. Ketika istri walikota melarikan diri bersama dua anaknya yang masih kecil, pengunjuk rasa mengejar. Wanita itu terluka dan dibawa ke rumah sakit.
Kerusuhan pecah di Prancis selama lima malam berturut-turut sejak Nahil yang berusia tujuh belas tahun ditembak mati oleh seorang petugas polisi pada hari Selasa.
Kerusuhan dimulai di kampung halamannya Nanterre, pinggiran kota Paris, tetapi kekerasan segera menyebar ke kota-kota Prancis lainnya. Banyak orang yang geram dengan tindakan polisi tersebut. Mereka menuduh The Wire rasis dan terlalu agresif.
Kerusuhan terjadi di beberapa kota, antara lain Paris, Nice, Marseille, dan Montpellier. Meski malam Sabtu hingga Minggu jauh lebih sepi dari malam sebelumnya, ratusan orang masih ditahan. 45.000 petugas polisi lainnya telah dikerahkan.
“Baconaholic. Penjelajah yang sangat rendah hati. Penginjil bir. Pengacara alkohol. Penggemar TV. Web nerd. Zombie geek. Pencipta. Pembaca umum.”
More Stories
Foto yang digunakan influencer Belanda untuk menyebarkan propaganda pro-Trump
Ukraina mungkin mengerahkan pesawat F-16 Belanda di Rusia
Anak-anak Jerman meninggal setelah sebuah lubang runtuh di bukit pasir di Denmark