Di ibu kota Sudan, Khartoum, sedikitnya 25 warga sipil tewas dalam dua hari akibat serangan udara dan pemboman. Di antara korban terdapat dua anak.
Serangan udara yang dilancarkan tentara Sudan pada hari Sabtu menewaskan 20 orang. Rumah-rumah menjadi sasaran serangkaian serangan rudal baru pada hari Minggu. Serangan-serangan ini telah menewaskan sedikitnya lima orang.
Pertempuran ini terjadi terutama di dalam dan sekitar ibu kota, Khartoum, dan warga sipil seringkali terkena dampaknya.
Tentara reguler Sudan telah memerangi Pasukan Dukungan Cepat paramiliter sejak April. Tentara memiliki superioritas udara dan berusaha melenyapkan pesawat tempur Dukungan Cepat dengan serangan udara. Awal Juli lalu, serangan udara yang dilancarkan tentara Sudan menewaskan 22 warga sipil sekaligus.
Menurut ACLED, setidaknya 5.000 orang telah tewas sejauh ini dalam konflik antara kedua pihak. PBB mengatakan setidaknya setengah dari 48 juta warga Sudan kini membutuhkan bantuan kemanusiaan akibat kerusuhan yang terjadi di negara tersebut. Menurut PBB, enam juta orang “selangkah lagi menuju kelaparan”.
“Baconaholic. Penjelajah yang sangat rendah hati. Penginjil bir. Pengacara alkohol. Penggemar TV. Web nerd. Zombie geek. Pencipta. Pembaca umum.”
More Stories
Foto yang digunakan influencer Belanda untuk menyebarkan propaganda pro-Trump
Ukraina mungkin mengerahkan pesawat F-16 Belanda di Rusia
Anak-anak Jerman meninggal setelah sebuah lubang runtuh di bukit pasir di Denmark