Polandia dan Republik Ceko memulai pemeriksaan sementara di perbatasan dengan Slovakia pada hari Rabu untuk menghentikan imigrasi ilegal dan penyelundup. Perdana Menteri Slovakia Ludovit Odor memperingatkan konsekuensi negatif yang bisa timbul jika negara-negara memperkuat keamanan perbatasannya.
Kontrol sementara di Polandia dan Republik Ceko akan berlanjut setidaknya hingga 13 Oktober. Namun, tergantung pada negaranya, tindakan ini juga dapat diperluas.
Menteri Dalam Negeri Ceko Vit Rakosan mengatakan pada X bahwa negara-negara telah mengoordinasikan inspeksi. Republik Ceko akan melakukan pemeriksaan acak di sepanjang perbatasan. Menurut Rakosan, Polandia juga akan melakukan hal serupa.
Dari Slovakia, imigran gelap sering melakukan perjalanan ke Jerman atau negara-negara Eropa Barat lainnya. Polandia mulai memeriksa kendaraan Slovakia di beberapa tempat minggu lalu dalam upaya menghentikan arus migran. Jerman mengumumkan pekan lalu bahwa mereka juga akan melakukan pemeriksaan yang lebih ketat.
Kontrol perbatasan sementara diizinkan di Wilayah Schengen
Jerman, Polandia, Republik Ceko dan Slovakia adalah bagian dari Wilayah Schengen. Artinya, penduduk negara-negara tersebut bisa bepergian dengan bebas. Makanya masyarakat sebenarnya hanya disaring di batas luar wilayah.
Namun negara-negara Schengen dapat memberlakukan kontrol sementara, misalnya jika ada ancaman serius terhadap ketertiban umum atau keselamatan publik.
Pemerintah Slovakia akan bertemu pada hari Rabu. “Kemudian negara akan merespons kontrol perbatasan,” kata Perdana Menteri Oduor.
Odor menyatakan bahwa “migrasi membutuhkan solusi Eropa di perbatasan luarnya” dan konsekuensi negatif dapat timbul jika negara-negara tersebut menjadi lebih aman di perbatasannya.
“Baconaholic. Penjelajah yang sangat rendah hati. Penginjil bir. Pengacara alkohol. Penggemar TV. Web nerd. Zombie geek. Pencipta. Pembaca umum.”
More Stories
Foto yang digunakan influencer Belanda untuk menyebarkan propaganda pro-Trump
Ukraina mungkin mengerahkan pesawat F-16 Belanda di Rusia
Anak-anak Jerman meninggal setelah sebuah lubang runtuh di bukit pasir di Denmark