BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Thailand ingin menarik banyak turis dengan visa bebas karantina

Thailand ingin menarik banyak turis dengan visa bebas karantina


Foto: ANP

Thailand mengharapkan untuk menyambut ratusan ribu wisatawan lagi setiap bulan karena negara itu memulai program visa bebas karantina. Mulai Selasa, pengunjung dari semua negara dapat mengajukan permohonan masuk non-karantina ke Thailand, asalkan mereka divaksinasi sepenuhnya.

Pemerintah memperkirakan bahwa antara 200.000 dan 300.000 pelancong akan menggunakan apa yang disebut program Test & Go pada bulan Februari saja, dan jumlah itu diperkirakan akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang. Thailand juga kembali menyambut wisatawan, meskipun pembukaannya masih ditujukan untuk pengunjung dari negara-negara yang jauh lebih sedikit. Sekitar 350.000 pengunjung memanfaatkan program Test & Go tahap pertama sebelum dihentikan pada akhir Desember untuk membatasi penyebaran varian omikron.

Pembukaan kembali yang lebih luas sejalan dengan tujuan Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha untuk bekerja untuk ‘hidup bersama Covid’. Yang terakhir ini penting bagi Thailand untuk bisa meninggalkan krisis Corona dan membawa perekonomian kembali ke puncak. Sebelum wabah virus, pariwisata menyumbang sekitar seperlima dari PDB. Pemerintah sudah memperkirakan jumlah pengunjung asing tahun ini mencapai sekitar 5 juta, sebagian besar dari Eropa dan Amerika Serikat. Jumlahnya bisa meningkat jika turis China dan India berbondong-bondong ke pantai Thailand lagi.

Saran perjalanan dari pemerintah Belanda ke Thailand masih oranye, artinya perjalanan yang tidak penting tidak disarankan. Ini masih terjadi di banyak negara yang jauh. Namun, pemesanan ke tujuan yang jauh mulai meningkat, penyelenggara perjalanan seperti Voja Travel, penjual tiket pesawat Vliegtickets.nl dan organisasi industri perjalanan ANVR mencatat awal pekan ini. Pakar perjalanan Koning Aap mengatakan tujuan liburan tradisional seperti Thailand, Indonesia dan Vietnam tertinggal karena pembatasan perjalanan.

READ  Perekonomian Indonesia akan tumbuh stabil dalam dua tahun ke depan: Bank Dunia