Tingkat inflasi tahunan Indonesia turun menjadi 3,52% pada bulan Juni, bergerak dalam kisaran target bank sentral untuk bulan kedua berturut-turut, data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan pada hari Senin.
Inflasi turun ke level terendah sejak April 2022, jatuh di bawah 3,64% yang diharapkan dalam jajak pendapat Reuters dan di bawah 4,00% pada Mei.
Inflasi di ekonomi terbesar di Asia Tenggara telah turun secara bertahap sejak mencapai puncaknya pada 6% pada September tahun lalu, ketika Bank Investasi Internasional menaikkan suku bunga dengan total 225 basis poin antara Agustus dan Januari untuk menjaga harga tetap terkendali.
Suku bunga utama mencapai ujung atas kisaran target Bank Indonesia (BI) 2% hingga 4% lebih awal dari yang diharapkan pada bulan Mei dan memicu spekulasi bahwa BI akan segera mulai menurunkan suku bunga kebijakan.
Pudji Ismartini, Deputi Kepala Badan Pusat Statistik, dalam konferensi pers mengatakan harga transportasi, harga pangan, dan sewa naik pada Juni. Sementara itu, harga telekomunikasi dan beberapa jasa keuangan turun.
Inflasi inti, tidak termasuk harga pangan yang dikendalikan oleh pemerintah yang bergejolak, turun dari 2,66% di bulan sebelumnya menjadi 2,58% di bulan Juni. Jajak pendapat tersebut memperkirakan tingkat inflasi inti sebesar 2,64%.
kata Fakhr Fulvian, Ekonom Trimegah Securities, yang memperkirakan bank sentral akan mulai melakukan pelonggaran pada Agustus atau September.
Bank Investasi Internasional mempertahankan suku bunga utama tidak berubah untuk kelima kalinya berturut-turut pada pertemuan kebijakan bulan Juni dan mengatakan akan fokus pada menjaga stabilitas nilai tukar rupee di tengah ketidakpastian global.
Fakhrul menambahkan BI memiliki ruang untuk suku bunga 50 basis poin tahun ini.
Sementara itu, Radhika Rao dari DBS mengharapkan penurunan suku bunga di akhir kuartal ketiga.
“Spesialis budaya pop. Ahli makanan yang setia. Praktisi musik yang ramah. Penggemar twitter yang bangga. Penggila media sosial. Kutu buku bepergian.”
More Stories
Visi Asia 2021 – Masa Depan dan Negara Berkembang
Ketenangan yang aneh menyelimuti penangkapan mantan penduduk Delft di Indonesia – seorang jurnalis kriminal
Avans+ ingin memulihkan jutaan dolar akibat kegagalan pelatihan dengan pelajar Indonesia