Seorang wanita yang hampir lumpuh total kini bisa berbicara kembali berkat kemajuan medis. Dokter telah menemukan cara untuk menerima sinyal otaknya dan mengirimkannya ke komputer, yang “menafsirkan” sinyal tersebut.
Para peneliti menulis bahwa sinyal otak ditangkap oleh elektroda yang dipasang pada bagian otak yang mengontrol ucapan dan ekspresi wajah Penjaga.
Dibalik sistem pada komputer terdapat algoritma yang canggih. Sistem ini dilatih dengan meminta wanita mengulangi kalimat di kepalanya. Kemudian lebih dari 250 elektroda kecil menangkap sinyal bahwa wanita tersebut mengendalikan otot-otot di lidah, rahang, wajah, dan tenggorokannya (yang kita gunakan untuk mengeluarkan suara). Ya, karena wanita tersebut tidak dapat menggunakan fungsi tubuh tersebut karena penyakit stroke yang serius.
Pasien benar-benar mendapatkan suaranya kembali: Komputer meniru suara mereka berdasarkan fragmen audio dan video dari kehidupan mereka. Versi digital pasien dapat dilihat di layar saat dia mengucapkan kalimat.
Algoritmenya belum sempurna, namun sudah jauh lebih baik
Algoritmanya belum sempurna. Lebih dari seperempat kata masih disalahartikan dan sistem “hanya” dapat menerjemahkan 78 kata per menit. Sebagai perbandingan: dalam percakapan lisan (tergantung bahasanya) lebih dari 110 hingga 150 kata per menit diucapkan.
Namun, para ilmuwan memuji terobosan medis ini. “Ini merupakan langkah besar dibandingkan penelitian sebelumnya,” kata ahli saraf Nick Ramsey dari UMC Utrecht. Penjaga. “Kita berada pada titik balik.”
Bagi pasien yang memungkinkan penelitian ini terlaksana, pencapaian ini juga berarti kemajuan yang sangat besar. Wanita lumpuh ini saat ini menggunakan teknologi dimana dia memilih huruf dan kata dengan gerakan mata. Ini membawa Anda ke empat belas kata per menit.
Dia berharap pada akhirnya bisa kembali bekerja sebagai konsultan. Para peneliti ingin memulihkan kemampuan berbicara secara “sepenuhnya” kepada lebih banyak orang. Temuan mereka telah dipublikasikan di jurnal ilmiah alam.
“Spesialis budaya pop. Ahli makanan yang setia. Praktisi musik yang ramah. Penggemar twitter yang bangga. Penggila media sosial. Kutu buku bepergian.”
More Stories
Membayar iklan di Facebook dari Indonesia menjadi lebih mudah: Pelajari cara melakukannya
Corsair meluncurkan monitor Xeneon 34 inci dengan panel QD OLED dengan resolusi 3440 x 1440 piksel – Komputer – Berita
Microsoft menyumbangkan Project Mono kepada komunitas Wine – IT – Berita