Ayah Alfred Bernie adalah keturunan Indonesia dan berjuang untuk Belanda dalam Perang Kemerdekaan Indonesia. Diperkirakan lebih dari seratus orang tewas dalam perang ini.
Setelah perang, ayah Bernie tetap kontroversial. Dia rindu untuk kembali berperang. Sedemikian rupa sehingga dia mengajukan diri untuk bertarung dengan Amerika di Vietnam. Tapi dia menolak.
Ayah Bernie ikut berperang bersamanya. Dia mengambil keuntungan penuh dari trauma perang yang ditimbulkan pada anak-anaknya. Selama perang, ayah Bernie harus menginterogasi dan menyiksa tahanan, jadi Bernie sendiri diinterogasi dan dipukuli ketika dia pulang dari sekolah dengan cara yang sama seperti ayahnya memukuli tahanan. Pada usia tiga belas tahun, Bernie dipindahkan dari rumahnya dan tinggal di beberapa sekolah asrama.
Penulis sangat terbuka tentang masa kecilnya dan trauma perang ayahnya, yang mempengaruhi dia dalam segala hal. di sebuah tamu musim panas Pemutaran sebagian dari film dokumenter Belanda bunuh dulu oleh Coco Schrijber. Film ini menimbulkan pertanyaan: Apakah ada pembunuh di dalam diri kita? Schrijber mewawancarai para veteran Vietnam tentang apa artinya membunuh dan menunjukkan bagaimana para veteran berjuang dengan ini setelah kembali ke rumah.
“Baconaholic. Penjelajah yang sangat rendah hati. Penginjil bir. Pengacara alkohol. Penggemar TV. Web nerd. Zombie geek. Pencipta. Pembaca umum.”
More Stories
Jadwal dan tempat menonton di TV
Kampanye 'Bebaskan Papua Barat' beralih ke media sosial untuk mendapatkan dukungan internasional. · Suara Global dalam bahasa Belanda
Dolph Janssen dan pacarnya Jetski Kramer di X Under Fire untuk Liburan di Indonesia (Lihat Berita)