Tepat 70 tahun silam, rombongan pertama tentara KNIL Maluku tiba di Belanda. Mereka tiba di Rotterdam dengan perahu. Ini diikuti oleh 11 kapal dengan sekitar 12.500 raja. Rencananya adalah untuk menampung sementara kelompok tersebut, tetapi kembali ke Maluku ternyata rumit – seperti halnya hubungan dengan Belanda. Hari ini Adven diperingati di beberapa tempat.
Oleh Joenoes Polnaija – Terkenal dengan filmnya, antara lain Timur (2020) – 21 Maret adalah tanggal penting untuk diingat. Ia termasuk generasi ketiga Maluku di Belanda dan pada hari ini ia memikirkan semua kakek-neneknya yang tiba di Rotterdam pada tahun 1951. Mereka bertempur dalam pelayanan Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL) di pihak Belanda selama Perang. dari Dekolonisasi.
“Sebelum mereka menginjakkan kaki di sini, kakek-nenek saya dan orang-orang lain dikeluarkan dari dinas militer,” kata Bollnaga. Ini adalah harga diri dan status mereka, dan siapa mereka dirampok dalam semalam.
Kolaborator
Karena peran mereka dalam perang, tentara KNIL Maluku yang sekarang Indonesia merdeka dipandang mau bekerja sama. Tidak mungkin untuk kembali ke Raja Selatan, yang paling banyak diminta oleh tentara dan keluarga mereka. Maluku mendeklarasikan Republik Istimewa (RMS) mereka pada 25 April 1950, tetapi Indonesia kini telah mendapatkan kembali kekuasaannya. Karena tentara KNIL dan keluarganya sudah tidak aman lagi di sana, maka pemerintah Belanda tidak punya pilihan lain selain membawa orang Maluku untuk sementara ke Belanda.
Ia mengira mereka akan tinggal di Belanda sekitar enam bulan. Tetapi bulan berubah menjadi tahun, dan kesadaran secara bertahap muncul bahwa tidak akan pernah ada kebangkitan kembali. Setelah kesetiaannya kepada Belanda, orang Maluku merasa ditinggalkan di sini.
More Stories
Jadwal dan tempat menonton di TV
Kampanye 'Bebaskan Papua Barat' beralih ke media sosial untuk mendapatkan dukungan internasional. · Suara Global dalam bahasa Belanda
Dolph Janssen dan pacarnya Jetski Kramer di X Under Fire untuk Liburan di Indonesia (Lihat Berita)