BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

OM setelah pernyataan militer: Tidak ada bukti penembakan warga sipil di Uruzgan sekarang

OM setelah pernyataan militer: Tidak ada bukti penembakan warga sipil di Uruzgan sekarang

Tidak ada indikasi bahwa warga sipil ditembak secara tidak sah pada tahun 2007 dalam sebuah insiden selama misi di provinsi Uruzgan, Afghanistan. Selasa ini, Kantor Penuntut Umum (OM) menyelesaikan penyelidikan atas kisah seorang tentara di Belanda kesetiaankan

Veteran itu mengatakan kepada surat kabar pada akhir 2020 bahwa dia diduga menembaki rumah-rumah Afghanistan dengan unitnya selama misi pada 2007. Dia mengatakan dia diperintahkan untuk menembak area rumah untuk melihat apakah ada tanggapan dari juru bicara radio. . Menurutnya, itu salah, yang menyebabkan dia menembaki rumah-rumah.

Jaksa Penuntut Umum kemudian mengumumkan bahwa mereka akan membuka penyelidikan atas pernyataan pria itu. Ini menunjukkan bahwa tentara itu berbicara tentang apa yang disebut penggunaan kekuatan pada 1 Juli 2007. Dua rumah ditembak dan orang-orang mungkin terbunuh dan terluka.

Jaksa Penuntut Umum tidak menemukan bukti untuk mendukung cerita pria itu.

Tanyakan apakah ada tujuan militer yang sah

Selama penyelidikan oleh Royal Netherlands Marechaussee, saksi didengar, informasi diminta dari Kementerian Pertahanan dan data komputer disita. Kejaksaan Agung mengakui penyidikan belum bisa memberikan jawaban pasti atas semua poin. Tapi dia mengatakan ada dasar yang cukup untuk keputusan untuk tidak menuntut pria itu dan orang lain yang terlibat.

“Pertanyaan yang harus dijawab dalam hal ini adalah apakah rumah-rumah atau orang-orang yang berada di sana merupakan sasaran militer yang dibenarkan,” kata juru bicara Kejaksaan dalam penjelasannya kepada NU.nl. Jaksa Penuntut Umum melihat tidak ada alasan untuk meragukan keputusan untuk mengidentifikasi situs dan orang-orang sebagai sasaran militer pada waktu itu.

Investigasi tidak menjelaskan apakah ada korban dan/atau kematian, berapa banyak, jika ada, dan apakah mereka warga sipil atau kombatan.