Ledakan Agustus di pangkalan udara Rusia di Krimea adalah akibat dari serangan Ukraina. Hal ini dikonfirmasi oleh Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Valery Zaluzhny melalui kantor berita negara Ukraina pada hari Rabu. info Inggris.
Pada 9 Agustus, beberapa ledakan terjadi di pangkalan udara Rusia di Krimea. Semenanjung yang direbut Rusia pada 2014 saat itu berada sekitar 200 kilometer di belakang garis depan di Ukraina selatan. Tidak pasti apakah Ukraina memiliki sumber daya militer untuk melancarkan serangan di belakang garis depan.
Ledakan itu merusak parah pesawat tempur Rusia dan landasan pacu. Ukraina tetap ambigu tentang penyebabnya, dan Rusia melaporkan bahwa amunisi pesawat telah meledak. Waktu New York menyimpulkan berdasarkan gambar satelit Bahwa harus ada serangan.
Seminggu kemudian, ledakan terjadi lagi, kali ini di depot tentara di utara Krimea. Sampai saat itu, Ukraina tetap diam dan menegaskan bahwa pihaknya belum melancarkan serangan apa pun.
Zalogny sekarang menulis bahwa ledakan itu adalah hasil dari rudal yang ditembakkan oleh Ukraina. Dia tidak merinci lebih lanjut tentang serangan itu dalam artikelnya. Masih belum diketahui dari mana rudal itu diluncurkan.
Panglima Ukraina menggambarkan ledakan di Krimea sebagai “implementasi yang berhasil dari rencana untuk membawa pertempuran lebih dekat ke Rusia.”
“Baconaholic. Penjelajah yang sangat rendah hati. Penginjil bir. Pengacara alkohol. Penggemar TV. Web nerd. Zombie geek. Pencipta. Pembaca umum.”
More Stories
Foto yang digunakan influencer Belanda untuk menyebarkan propaganda pro-Trump
Ukraina mungkin mengerahkan pesawat F-16 Belanda di Rusia
Anak-anak Jerman meninggal setelah sebuah lubang runtuh di bukit pasir di Denmark