Jumlah penduduk Maluku yang relatif besar tinggal di Trento, termasuk pemukiman Maluku di Assen, Hoogeveen dan Bovensmilde. Jesse Chihasale tinggal di tempat terakhir. Dia adalah anggota panitia yang menyelenggarakan peringatan tahunan berakhirnya pembajakan kereta api de Bundil. Chihasale juga menganggap komentar Rutte menyakitkan. “Kami bukan orang Indonesia. Mereka juga tidak melihatnya seperti itu,” ujarnya.
Melli Lumalesil-Mediaridge dari Assen setuju. “Saya kembali dari Maluku selama sebulan. Hanya melihat bendera Indonesia di sana membuat saya sedih,” jawabnya. “Bagi saya itu adalah wilayah pendudukan. Saya merasa terhina karenanya.”
Lumalessil-Metiarij, putri mantan Terhormat Metiarij yang terkenal, reaksi Rutte sangat memalukan. “Aku memiliki koneksi yang baik dengan cukup banyak orang India. Tapi berhentilah menyatukan kita.”
Keengganan pemerintah Belanda untuk meminta maaf tidak mengejutkan Chihazale dan Lumalesil-Metierij. Sihasale mengatakan ada motif politik di balik ini. “Kalau mereka minta maaf, mereka justru akan mengakui Proklamasi Kemerdekaan kita. Itu tentu akan berdampak besar, misalnya perdagangan dengan Indonesia,” ujarnya. “Tapi ini kejatuhan besar.”
Sedangkan Lumalessil-Metiarij, orang Maluku masih merasa minder. “Ketika KNIL-Maluku datang ke Belanda, mereka ‘dipenggal’. Saat orang Maluku berjuang untuk triwarna Belanda,” katanya dengan berapi-api. “Mereka melakukannya untuk Royal House. Selama 350 tahun, Maluku telah melayani KNIL dengan setia, dan kami tidak mendapat manfaat apa pun.” Jadi, putri menteri senang dengan surat dari pemerintah RMS yang diasingkan. “Pemerintah Maluku juga harus terus mengirim surat serupa, terlepas dari tanggapan apapun yang diterima dari Belanda.”
(Teks berlanjut di bawah foto)
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit