BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Warga Israel berdemonstrasi secara massal menentang pemerintah, mengheningkan cipta selama satu menit bagi mereka yang tewas dalam serangan itu

Warga Israel berdemonstrasi secara massal menentang pemerintah, mengheningkan cipta selama satu menit bagi mereka yang tewas dalam serangan itu

Badan Perlindungan Lingkungan

Berita NOS

Puluhan ribu orang Israel berdemonstrasi untuk hari keempat berturut-turut pada hari Sabtu menentang pemerintah sayap kanan baru Netanyahu yang radikal. Di Tel Aviv, menurut polisi, 40.000 orang berdiri, tetapi ada juga protes anti-pemerintah di Haifa, Bersyeba, dan kota-kota lain.

Di Tel Aviv, para demonstran mengheningkan cipta selama satu menit bagi para korban di selatan Baghdad serangan teroris kemarin Di sebuah sinagoga di Yerusalem Timur. Lilin juga dinyalakan untuk mereka. Seorang warga Palestina membunuh tujuh orang dalam serangan sinagoga itu. Pagi ini dia ada di sana Serangan lain di bagian kota itu. Seorang ayah dan putranya terluka dalam kecelakaan itu. Mungkin sebagai akibat dari serangan tersebut, jauh lebih sedikit orang yang berdemonstrasi malam ini dibandingkan dengan demonstrasi sebelumnya. Seminggu lalu, protes masih memobilisasi 100.000 orang.

Kabinet Netanyahu akan bertemu malam ini untuk membahas tanggapan atas serangan tersebut. Perdana menteri mengatakan sebelumnya bahwa tentara tambahan akan dikerahkan dan rumah para tersangka akan dihancurkan. Kabinet juga akan membahas pemberian izin senjata kepada warga Israel.

Kekhawatiran tentang supremasi hukum

Seperti pada minggu-minggu sebelumnya, protes terutama ditujukan terhadap niat pemerintah baru untuk melemahkan kekuasaan kehakiman demi kepentingan politik. Misalnya, Menteri Kehakiman ingin Parlemen dapat mengesahkan undang-undang jika Mahkamah Agung menganggapnya tidak konstitusional.

Menteri berpendapat bahwa Mahkamah Agung banyak campur tangan dalam urusan politik. Para pengunjuk rasa memperingatkan berakhirnya supremasi hukum.

READ  Jaksa Penuntut Umum meminta ekstradisi seorang warga Eritrea yang menyiksa warganya di kamp